Sukses

Usai Curi Perhiasan Orangtuanya, Pemuda di Palembang Ajak Pacarnya Belanja

MR, warga Palembang Sumsel begitu marah ketika mendengar pengakuan anak kandungnya yang telah mencuri perhiasannya.

Liputan6.com, Palembang - Di mabuk cinta terkadang membuat orang bisa gelap mata. Mungkin hal ini juga yang dialami oleh MA (23), pemuda asal Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).

MA dilaporkan oleh MR (55), ibu kandungnya sendiri ke SPKT Polrestabes Palembang Sumsel, pada hari Rabu (25/11/2020). Terlapor mengadukan jika anak keduanya tersebut, telah mencuri berbagai perhiasan berharga miliknya.

MR yang tercatat sebagai warga Kelurahan 1 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Palembang Sumsel ini, menceritakan jika anak laki-lakinya tersebut telah mencuri perhiasannya di kediamannya, pada hari Minggu (22/11/2020) sekitar pukul 00.30 WIB.

Awalnya dia kaget, karena perhiasan yang ditaksir seharga Rp115 juta raib. MR pun curiga dengan anaknya MA.

“Saat ditanya, dia tidak mengaku. Tapi adik-adiknya membujuknya, baru MA mengaku sudah mengambil harta simpanan saya,” ucapnya.

Perhiasan yang digasak anak kandungnya sendiri berupa 9 unit logam mulia, kalung emas, liontin, cincin, mas kawin anaknya dan perhiasan berharga lainnya.

Seluruh perhiasan berharga tersebut, rencananya akan digunakan untuk memodali pelaku ketika selesai kuliah dan mencari pekerjaan.

Emosi MR pun memuncak ketika anaknya mengaku, jika perhiasan berharganya tersebut sudah dijualnya. Uang hasil penjualan perhiasan itu, sudah dipakainya untuk membelanjakan pacarnya di pusat perbelanjaan di Kota Palembang Sumsel.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buka Buku Tabungan

“Dia sudah membelikan sandal, baju bahkan membuka buku tabungan bersama pacarnya. Katanya juga untuk modal nikah dengan kekasihnya. Sepertinya dia ini sudah tergila-gila dengan perempuan itu,” ujarnya.

Kasubag Humas Polrestabes Palembang AKP Irene membenarkan, adanya laporan korban dalam penyelidikan.

"Laporannya masih dalam penyelidikan. Segera mungkin kita akan lengkapi berkasnya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.