Hikayat Harimau Bonita dalam Perspektif Kritis Wartawan Senior Riau

Liputan6.com, Pekanbaru - Haidir Anwar Tanjung memang sudah pergi. Namun karyanya, Bonita: Hikayat Sang Raja, tetap abadi dan segera diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Bonita merupakan karya almarhum untuk mengabadikan konflik harimau sumatra dengan manusia di Kabupaten Indragiri Hilir, beberapa tahun silam. Tulisan-tulisan dalam bentuk berita di media online nasional itu lalu digubah menjadi buku.

Jika tak ada halangan, buku Bonita diluncurkan di Jakarta pada 27 November 2020. Gubernur Riau Syamsuar dijadwal menjadi keynote speaker di Arboretum Halaman Kantor KLHK, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta Pusat.

Kehadiran Syamsuar ini dibenarkan Sekretaris Daerah Provinsi Riau Yan Prana Indra Jaya Rasyid. Dia menyebut kegiatan itu berlangsung pukul 14.00 WIB dan dihadiri langsung Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar.

Yan Prana menjelaskan, kehadiran Syamsuar merupakan upaya memperkaya dan perluasan pengetahuan isu-isu konservasi keanekaragaman hayati. Tidak hanya di Riau tapi Indonesia secara umum.

"KLHK juga akan penghargaan khusus kepada almarhum Haidir Anwar Tanjung," ujarnya, di Pekanbaru, Selasa petang, 24 November 2020.

Yan Prana mengatakan, Bonita: Hikayat Sang Raja merupakan buku yang menguraikan fakta-fakta lapangan secara lugas tentang interaksi satwa liar dengan manusia dan lingkungan alam termasuk sosial.

Cerita buku tersebut, tambah Yan Prana, berdasarkan referensi kisah penanganan konflik harimau dengan manusia. Kejadian ini menjadi perhatian nasional bahkan internasional pada awal tahun 2018.

"Launching dan bedah buku Bonita ini akan dilaksanakan dalam metode pertemuan hybrid, online dan offline," kata Yan Prana.

Haidir Anwar Tanjung sejak tahun 2000 hingga tutup usia pada 19 November merupakan wartawan detik.com. Semasa hidupnya, ragam berita dihasilkan dari liputan hukum, kiriminal, lingkungan dan politik serta lainnya.

Simak juga video pilihan berikut ini: