Sukses

Danau Koliheret, Mutiara Tersembunyi di Sikka NTT

Panoramanya indah, udaranya sejuk karena dikelilingi pepohonan besar nan rindang. Itulah Danau Koliheret yang berada di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Liputan6.com, Kupang - Panoramanya indah, udaranya sejuk karena dikelilingi pepohonan besar nan rindang. Itulah Danau Koliheret yang berada di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Danau mungil ini terletak di tengah hutan. Itulah sebabnya danau ini diibaratkan mutiara tersembunyi di tengah hutan. Pepohonan yang ada di sekitar danau berukuran besar dan dilarang ditebang. Areal sekeliling danau terlihat menghijau. Bambu kuning (Bambusa vulgaris) tampak melingkari danau. Dulunya, bambu ini ditanam untuk memagari kampung.

Petrus Hugo Pulung (69) pemilik lahan di danau Koliheret sekaligus ketua adat, ditemui Liputan6.com, Kamis (29/10/2020) mengatakan danau Koliheret bisa dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi tempat wisata.

Kerja sama dari berbagai tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemerintah diperlukan agar potensi wisata yang ada bisa dimanafatkan untuk mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.

Sebelumnya, kata dia, kepala desa setempat sudah menyerahkan proposal inisiatif dari tokoh masyarakat kepada dinas Pariwisata Kabupaten Sikka.

"Intinya, pemilik lahan dan tokoh adat meminta agar dilakukan penataan Danau Koliheret," katanya.

Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) setiap tahun juga sudah diusulkan bantuan untuk menata Danau Koliheret jadi aset wisata. Namun, berbagai usulan warga belum ditindaklanjuti hingga saat ini.

“Fasilitas mungkin secara berjenjang akan dibangun dari dana desa, tetapi SDM pariwisata lokal yang kita dahulukan. Tahun 2019 dianggarkan dana untuk pendidikan bagi pemandu lokal dan warga mengenai pelayanan kepada wisatawan," ujarnya.

Dinas Pariwisata dan desa harus bekerjasama untuk pengembangan wisata ini. Desa sangat mengharapkan bantuan anggaran dan desain penataan danau.

"Ritual adat sudah dibuat. Danau itu harus ditata sehingga wisatawan bisa mengunjunginya dan bermanfaat bagi pengembangan ekonomi masyarakat," dia menegaskan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.