Sukses

Cerita Polisi Usai Dua Kali Terpapar Covid-19

Ia mengaku rela jadi sampel penelitian demi membuktikan bahwa Virus Corona itu ada.

Liputan6.com, Maros - Aiptu Dehi Andi Sukandi, punya cerita sendiri selama pandemi Covid-19 melanda tanah air. Bagaimana tidak, Polisi Lalu Lintas berusia 47 tahun itu dua kali dinyatakan positif terjangkit Virus Corona. 

21 Agustus 2020, saat itulah polisi lalu lintas yang bertugas di Polres Maros itu pertama kali dinyatakan positif Covid-19. Ia pun terpaksa harus harus pasrah jauh dari keluarga karena menjalani isolasi mandiri di salah satu hotel yang berada di Kota Makassar. 

"Masuk dalam kategori orang tanpa gejala," kata Dehi beberapa waktu lalu. 

 

14 hari kemudian, bahagia bukan kepalang dirasakan oleh Dehi. Ia diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sembuh dari virus yang tengah menjadi pandemi itu. 

Ia pun kembali bertugas di satuannya yakni Satuan Lalu Lintas Polres Maros. Beraktivitas seperti biasa dan bertemu banyak orang ternyata membawa petaka buat polisi kelahiran Gorontalo itu. 

Sebulan kemudian, atau tepatnya 25 September 2020 ia kembali dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Dehi pun terpaksa harus kembali ke hotel tempat ia diisolasi sebelumnya. 

"Setelah kembali terinfeksi saya pun lebih mawas diri dan berhati-hati. Saya juga banyak olahraga saat menjalani isolasi," ucapnya.

Kini Dehi telah beraktivitas kembali di Porles Maros setelah dinyatakan sembuh beberapa waktu lalu. Ia pun bertekad untuk menjadi relawan Covid-19 untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Virus Corona itu nyata adanya.

"Saya pun bertekad menjadi relawan Covid-19, agar masyarakat percaya jika virus korona tersebut benar adanya. Bahkan saya bersedia menjadi relawan eksperimen vaksin Covid-19," tutup Dehi.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rela jadi Sampel untuk Buktikan Corona itu Ada

Belakangan Dehi menciptakan sebuah lagu berjudul Lawan Covid-19. Lagu itu bertujuan untuk mengampanyekan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker saat keluar rumah. 

"Sebenarnya lagunya sudah saya buat dari Mei lalu, tapi baru saya mulai," terang Dehi.

Ia mengaku menciptakan lagu itu agar masyarakat betul-betul bisa menjaga kesehatan, dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Karena hal itu, menurut dia bukan hanya tugas pemerintah untuk selalu mengingatkan, tapi juga tugas masyarakat untuk menerapkannya.

"Saya mengharapkan Bapak Menteri Kesehatan untuk lebih memacu, untuk lebih memperkuat pelayanan pencegahan Covid-19 yang setiap hari makin meningkat," ucapnya. 

Dehi pun rela menjadi sampel maupun objek penelitian jika diperlukan. Hal itu untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Corona itu nyata adanya. 

"Saya pribadi bersedia untuk dijadikan sampel atau objek penelitian pada masyarakat bahwa Covid-19 itu ada" dia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.