Sukses

Nyindir DPR, Supik Kecik di Jambi Nyanyikan Lagu 'Surat Buat Wakil Rakyat'

Bocah perempuan berusia 5 tahun di Jambi menyanyikan lagu "Surat buat wakil rakyat" sebagai bentuk kritik terhadap wakil rakyat.

Liputan6.com, Jambi - "Wakil rakyat seharusnya merakyat..." petikan reff lagu iko didendangkan samo supik kecik. Namonyo Nada Aundra Ramadhani. Dio benyanyi di acara Panggung Rakyat. Acara untuk rakyat iko dibuat tujuannyo buat nolak Omnibus Law.

Gena acaranyo diadokan di bundaran aek mancur yang genanyo berado di depan Kantor Gubernur Jambi, Senin (26/10/2020) selepas maghrib.

Nada Aundra Ramadhani memang masih kecik, umurnyo baru limo tahun. Iko dio eh, biaklah kecik, tapi mentalnyo besak. Dio berani benyanyi di depan orang banyak.

Supik kecik iko milu menyuarokan apo yang jadi kendak para buruh dan jugo abang-ayuk mahasiswa yang sampai kini tu masih terus bersuaro nolak Omnibus Law.

Biaklah suaronyo belum pasat nian, yang jelas banyak orang pecayo dengan supik iko buat bedendang lagunyo abang Iwan Fals, yang judulnyo "Surat buat wakil rakyat".

Di depan panggung, belambun orang, baik tuo mudo semuo ikut tehibur. Bukan main kareno tebawak dengan syair-syair kritis yang dinyanyikan supik kecik itu.

Banyak orang-orang yang datang, semuonyo ikut menyanyikan lagu iko kareno lagunyo sudah dak asing lagi di telingo.

Lagu yang dibawakan supik kecik tu benar nyindir pemerintah dan wakil rakyat kito. Yang mano wakil rakyat kito tu sudah mengesahkan Omnibus Law, atau Undang-Undang Cipta Kerja.

Pasat nian, Omnibus Law iko idak mbeloi paro buruh, telebih urusan upah. Dan undang-undang iko idak memperhatikan suaro rakyat kecik.

Sambil megang mik, supik iko idak canggung di muko penonton. Bapaknyo dewek yang ngiringi pakai gitar, dio jugo dikawani ayuk Bernad Dian, aktivis perempuan yang sering menyuarokan penolakan undang-undang iko.

Belambun nian kamera HP yang ngodak budak kecik iko. Beladas ngambek video, untuk diposting ke media sosial.

Supik kecik ko menuai pujian, kareno disaat kebanyakan budak kecik hafal lagu partai, Nada Aundra justru berani tegak di atas panggung menyentil "wakil rakyat" lewat lirik yang kritis.

 

* Tulisan di atas dibuat menggunakan bahasa daerah sebagai apresiasi Liputan6.com dalam memeringati Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

** Naskah asli artikel berbahasa Indonesia ada di bawah ini

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terjemahan

"Wakil rakyat seharusnya merakyat..." Lagu itu meluncur dari bibir mungil Nada Aundra Ramadhani, seorang bocah perempuan yang masih berusia 5 tahun.

Dengan suara yang masih agak cadel, bocah perempuan itu percaya diri membawakan lagu Iwan Fals "Suara buat wakil rakyat" di sebuah aksi Panggung Rakyat yang digelar di bundaran kantor Gubernur Jambi, Senin (25/10/2020) malam.

Seketika tepuk tangan dihadiahkan kepada bocah itu. Hadirin yang datang ikut bernyanyi dan mengiringi tembang "Surat buat wakil rakyat" yang dipopulerkan penyanyi legendaris Iwan Fals itu.

Dengan mic yang digenggamnya, bocah cilik itu tak sedikitpun canggung menyanyikan lagu di atas panggung sampai rampung. Dalam bernyanyi itu aa diiringi oleh ayahnya dengan gitar akustik. Bocah cilik itu juga berduet dengan Bernad Dian, seorang aktivis perempuan.

Lensa kamera ponsel hadirin yang sebagian besar dari kalangan mahasiswa dan aktivis itu tak henti menyorot ke panggung. Ada yang memotret langsung, ada pula yang siaran langsung lewat platform media sosial.

Apresiasi terus menggema ditujukan bocah cilik itu. Sebab disaat kebanyakan anak kecil hafal mars partai, Nada Aundra justru berani berdiri di atas panggung menyentil "wakil rakyat" lewat sebuah lagu yang menjadi media paling ampuh untuk melancarkan kritik terhadap UU Ombibus Law.

Sebagaimana diketahui gelombang penolakan UU Cipta Kerja masih terus berlanjut. Tak hanya lesat aksi unjuk rasa di jalan, penolakan ini juga digelar dalam aksi damai lewat senin bertajuk panggung rakyat.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.