Sukses

Drama Duel Pemuda Kupang dengan Buaya demi Selamatkan Nyawa Sang Adik

Seorang nelayan di Kota Kupang, Hendrikus Duka Mete (31), nyaris tewas dimangsa buaya.

Liputan6.com, Kupang - Seorang nelayan di Kota Kupang, Hendrikus Duka Mete (31), nyaris tewas dimangsa buaya, Kamis (22/10/2020) tengah malam.

Warga Jalan Sumba Tuak Sabu RT 001/RW 001, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini mengalami luka parah di sekujur tubuhnya saat melaut di depan penahan gelombang (TPI), Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

Beruntung korban ditemukan kakak kandungnya Titus Tunu Deta (33) yang saat itu mencari ikan bersama korban.

Titus Tunu Deta saat ditemui di Mapolsek Kelapa Lima, Jumat (23/10/2020) mengaku adiknya diterkam buaya saat keduanya sedang mencari ikan di dekat tanggul penahan gelombang. Kedua kakak beradik ini masuk ke laut mencari ikan dengan cara menyelam ke dasar laut.

Titus berada di bagian depan sementara korban berada di belakangnya. Ketika Titus naik ke atas permukaan air untuk mengambil nafas, ia mendengar korban menjerit minta tolong. Ia memanggil korban, tetapu tidak ada jawaban. Ia hanya melihat peralatan berupa senter selam dan panah ikan milik korban yang sudah terapung di permukaan air.

Ia menyelam ke dasar laut. Ia pun langsung menarik kaki korban begitu menemukan adiknya di mulut buaya. Duel dengan buaya pun terjadi. Ia berusaha sekuat tenaga melepaskan tubuh sang adik dari gigitan buaya. Hingga akhirnya, ia berhasil menaklukkan buaya ganas itu. Ia langsung mengangkat tubuh sang adik ke tepi pantai.

"Yang di otak saya saat itu, hanya mau berusaha selamatkan adik saya. Tidak berpikir takut dengan buaya," ujar Titus kepada wartawan, Minggu (25/10/2020).

Korban yang masih hidup dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah pada sekujur tubuh akibat gigitan buaya.

Sementara itu, Kapolsek Kelapa Lima AKP Andri Setiawan mengaku sudah menerima laporan kasus ini. Ia mengimbau warga selalu berhati-hati saat melaut agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Hingga saat ini, korban masih dirawat di rumah sakit umum Prof WZ Yohanes Kupang untuk menjalani perawatan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.