Sukses

Siswi SLB di Blora Jadi Korban Rudapaksa, Oknum Perangkat Desa Tolak Melapor

Seorang siswi SLB menjadi korban rudapaksa hingga hamil 4 bulan. Pelakunya masih bergentayangan.

Liputan6.com, Blora - Kasus kekerasan seksual atau rudapaksa yang menimpa seorang siswi di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menjadi sorotan. Pasalnya, korban saat ini tengah hamil lebih dari 4 bulan.

Darsono, kepala desa tempat tinggal korban membenarkan ada warganya yang disabilitas menjadi korban perkosaan tanpa tahu siapa pelakunya. Dirinya mengatakan, siap ikut mendampingi jika kasus yang terjadi dibawa ke ranah hukum.

"Sikap saya tetap mengutamakan kemanusiaan dulu. Kalau memang untuk ke ranah hukum nanti, dari pihak orangtuanya, jika ingin melakukan kami dari desa siap mendampingi," kata Darsono saat ditemui Liputan6.com, Selasa (20/10/2020).

Selain itu, pihaknya menyampaikan desa juga akan menemui keluarga korban terlebih dahulu. Sebab, masyarakat setempat melihat orangtua korban disebut-sebut memiliki keterbelakangan dalam bersikap.

"Kita lihat dulu aja nanti, keluarganya bagaimana. Kita akan temui pihak keluarganya dulu," katanya.

Sebelumnya ada seorang perangkat desa yang menolak pihak desa ikut campur urusan kasus perkosaan siswi disabilitas tersebut. Oknum yang tidak mau disebutkan namanya itu meminta pihak desa tidak perlu melaporkan kasus perkosaan tersebut dan membiarkan menjadi tanggung jawab pihak keluarga korban.

Sementara itu, Kapolsek wilayah hukum daerah tempat tinggal korban mengaku, belum mengetahui adanya kasus perkosaan terhadap siswi disabilitas hingga hamil lebih dari 4 bulan. Polisi meminta kasus tersebut segera dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Blora.

"Belum ada kabar dan informasinya, jika laporan langsung ke PPA ya," kata dia saat dihubungi melalui ponsel.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.