Sukses

Ponsel Bantuan Pemkot Digadaikan Orangtua Siswa, Wali Kota Solo Murka

Wali Kota Solo mengancam akan mempolisikan orangtua siswa yang masih nekat menggadaikan atau menjual ponsel pintar bantuan Pemkot Solo.

Liputan6.com, Solo - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengancam akan mempolisikan kepada orangtua siswa yang nekat menjual smartphone atau ponsel pintar bantuan Pemkot Solo yang diberikan untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) para siswa. Rencananya Pemkot Solo bakal membagikan sebanyak 1.500 ponsel gratis kepada siswa yang tidak mampu di Kota Solo.

Ancaman yang disampaikan Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu bukan tanpa alasan, pasalnya beberapa hari lalu ada orangtua siswa menjual ponsel hasil pemberian Pemkot Solo. Padahal sejak awal, ia sudah mewanti-wanti kepada orangtua siswa bahwa bantuan ponsel pintar itu diberikan untuk mendukung kegiatan PJJ siswa di tengah pandemi Covid-19.

"Kemarin ada sekali SMP N 7, ya hape-nya diambil orangtuanya untuk digadaikan," kata dia di sela-sela pemberian bantuan ponsel cerdas kepada siswa di SMP N 21 Solo, Jumat, 16 Oktober 2020.

Usai digadaikan oleh orang tuanya, lanjut Rudy, siswa itu kembali menerima bantuan ponsel hasil pemberian wali kota. Ternyata orangtua siswa itu kembali mencoba menggadaikan ponsel pintar pemberian Pemkot Solo tersebut. Untuk membuat efek jera, ia pun meminta bantuan polisi untuk turun tangan mengurus kasus tersebut.

"Saya serius ini akan dipolisikan jika ada orangtua yang gadaikan atau jual hape bantuan ini. Kan (ponsel) ini untuk anak-anak yang selalu mengeluh tidak bisa belajar secara jarak jauh kok. Ini alat belajar lho, bukan sarana lho. Alat dengan sarana itu beda," tegasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemkot Bagikan 1.500 Ponsel

Ia pun berpesan agar ponsel cerdas bantuan Pemkot Solo itu hanya digunakan anak untuk kegiatan belajar jarak jauh. Apalagi masing-masing siswa juga mendapatkan bantuan pulsa gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar 36 GB.

"Jadi tidak boleh dimanfaatkan oleh siapapun kecuali anak. Ini untuk belajar dan tidak boleh untuk game ya anak-anak," ucapnya.

Menurut Rudy, jumlah ponsel cerdas yang dibutuhkan untuk siswa tidak mampu berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Kota Solo  mencapai 1.500 ponsel. Pemkot Solo pun telah menerima sejumlah bantuan dan sumbangan ponsel cerdas dari sejumlah instansi dan lembaga. Selanjutnya ponsel cerdas itu langsung disalurkan kepada para siswa SMP Negeri di Kota Solo yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Tadi pagi Yayasan Klenteng Tien Kok Sie tidak menyangka ikut berpartisipasi membantu 50 hape sehingga yang dibagi hari ini ada 300 hape, di sini (SMP N 21) 125 hape dan di SMP N 23 ada 175 hape. Bantuan ini semua kita pertanggungjawabkan," ucapnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.