Sukses

Krisis Air Bersih Parah Melanda Kabupaten Sikka NTT

Warga bahkan saling berebut saat bantuan air bersih datang.

Liputan6.com, Sikka - Kemarau panjang yang terjadi sejak Maret hingga Oktober 2020 di wilayah Sikka, Nusa Tenggara Timur, membuat warga Desa Paga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Warga pun berebut air bersih, saat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyalurkan bantuan air. Warga terpaksa saling berebut air bersih demi mencukupi kebutuhan masak dan minum setiap hari.

Sebelumnya mereka sempat mengeluh lantaran banyak jaringan air bersih dan bak penampung milik pemerintah hanya menjadi hiasan halaman rumah warga, karena airnya tidak pernah ada.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama kemarau, sejumlah warga mengaku membeli air gentongan yang dijual keliling. Bahkan tak jarang di antara mereka yang harus menggali sumur dalam-dalam di sekitar bantaran kali guna mendapatkan sumber air bersih.

Anselmus Roy, warga Desa Paga kepada Liputan6.com, Kamis (8/10/2020) mengatakan, banyak warga terpaksa harus membeli air per gentong Rp15 ribu demi memenuhi kebutuhan masak dan minum saja.

Sementara Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sikka, Yulens Siswanto Liputan6.com, Selasa (13/10/2020) mengatakan, merespons kesulitan air bersih warga di Sikka, pihaknya sudah mendistribusikan air bersih di tiap kecamatan terdampak kekeringan.

"Sebelumnya, bantuan air telah didistribusikan ke Desa Wolowiro dengan total volume air sebanyak 20.000 liter. Target BPBD Sikka yakni dapat mendistribusikan air untuk Kecamatan Paga sebanyak 15 Tangki dengan volume per tangki 5.000 liter, sehingga totalnya sebanyak 75.000 liter," ujar Yulens.

Yulens mengaku, jarak tempuh yang jauh dari Paga ke Kota Maumere menjadi kendala pendistribusikan air bersih ini, sehingga air yang disalurkan masih terbatas.

Data BPBD Sikka menyebut, kesulitan air bersih terjadi di 13 kecamatan dari 21 kecamatan di Kabupaten Sikka.

Situasi kemarau panjang itu menjadi tambah sulit lantaran Kabupaten Sikka juga tengah menghadapi wabah Covid-19. Sumber air yang terus mengering juga membuat panen tahun ini berpotensi gagal.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga vide pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.