Sukses

Cara Perpusnas Lindungi Perempuan dan Anak Indonesia Lewat Literasi

Perpusnas mendukung aplikasi iperempuandananak dengan menyediakan berbagai koleksi perpustakaan tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Liputan6.com, Jakarta - Perpustakaan Nasional mendukung peluncuran aplikasi iperempuandananak yang dibuat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Aplikasi ini diharapkan bisa mendorong peningkatan dan pemberdayaan ekonomi perempuan di seluruh Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menyatakan, meski kondisi pandemi, perpustakaan tidak akan pernah hilang. Perpustakaan, tegas Syarif, berperan penting dalam sejarah umat manusia sampai akhir zaman sehingga eksistensi perpustakaan harus dirasakan masyarakat.

"Perpustakaan merupakan jembatan ilmu pengetahuan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan," ungkap Syarif dalam sosialisasi daring perpustakaan digital Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Rabu (14/10/2020).

Demi menambah alternatif media digital yang bisa diakses oleh masyarakat, Kementerian PPPA mengembangkan aplikasi iperempuandananak yang dapat diakses melalui gawai, tablet, laptop, dan desktop berbasis Android, IOS, dan Windows.

Pada kesempatan tersebut, Syarif Bando menyatakan dukungan dari Perpusnas untuk iperempuandananak melalui penyediaan berbagai artikel jurnal, naskah, dan koleksi perpustakaan lainnya tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

"Di Perpustakaan Nasional, ada 500 ribu artikel tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang siap dibagikan dengan Kementerian PPPA," jelasnya.

Ke depan, Syarif Bando berharap sinergi antara Perpusnas dengan Kementerian PPPA bisa terus berlanjut sehingga layanan berbasis digital yang ada di Perpusnas bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat.

Sekretaris Menteri PP PA Pribudiarta Nur Sitepu berharap aplikasi tersebut dapat menjadi sumber pengetahuan mengenai isu-isu perempuan dan anak serta pengetahuan lainnya untuk dinas PPPA di daerah dan masyarakat umum.

Pribudiarta mengambil contoh di negara maju di mana telah ada pemahaman bahwa perpustakaan merupakan pusat peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Dan hal itu menjadi prioritas dalam membangun perpustakaan di negara maju. Selain itu, diharapkan juga perpustakaan pada akhirnya menjadi kebutuhan bagi semua.

"Mudah-mudahan pertemuan ini dapat menjadi bahan pencerahan bagi kami dan teman-teman di daerah dan memahami bahwa perpustakaan merupakan kebutuhan. Para aparatur sipil negara diharapkan juga menjadi butuh akan perpustakaan," katanya. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.