Sukses

Kalimat Terakhir Tasya, Pelajar SMP yang Tewas Tertabrak Saat Antar Tugas ke Rumah Guru

Kecelakaan maut terjadi di Airnona Kecamatan Kota Raja Kota Kupang pada Senin (5/10) malam sekitar pukul 20.00 Wita

Liputan6.com, Kupang - Kecelakaan maut terjadi di Airnona Kecamatan Kota Raja Kota Kupang pada Senin (5/10) malam sekitar pukul 20.00 Wita. Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan itu menyebabkan satu orang tewas di lokasi kejadian.

Peristiwa nahas ini meninggalkan duka mendalam di keluarga Andy Taek di Kelurahan Bakunase II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Putrinya yang baru duduk di bangku kelas 2 SMP itu meninggal dunia.

Senin (5/10/2020) Sekira pukul 20.00 Wita, Agnes Anastasya Taek (Tasya) berpamitan kepada ayahnya, untuk mengantar tugas sekolah ke rumah gurunya. Tasya diantar kakaknya menggunakan sepeda motor.

Rupanya, pamitan untuk mengantar tugas jadi kalimat terakhir, sekaligus salam perpisahan dengan sang ayah. Tak lama usai putrinya pamit, Andy mendapat kabar duka. Sang putri tewas tertabrak truk.

"Ada tetangga datang sampaikan Kalau Tasya dan Amelia celaka. Tasya meninggal di tempat sedangkan kakaknya dirawat di rumah sakit. Saya kaget, saat itu saya benar-benar syok," ujar Andy berlinang air mata, Kamis (8/10/2020).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berserah Diri kepada Tuhan

Andy kemudian dibonceng tetangganya menuju tempat kejadian perkara. Di tempat itu, ia melihat buah hatinya tergelatak bersimbah darah dan sudah tak bernyawa.

Tasya dan korban lainnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Termasuk Amelia (kakak Tasya) yang hingga kini masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang cukup serius.

Ia mengaku tidak ada firasat sama sekali jika akan ada musibah ini.

"Tidak ada firasat apa-apa, semua masih baik-baik saja. Saat dia jalan dengan kakaknya, saya hanya pesan, hati-hati di jalan. Tiba-tiba, kabar datang kalau Tasya sudah tidak ada," ujarnya.

Kendati telah pergi dengan cara tragis, namun ia meyakini, kematian putrinya sebagai kehendak Ilahi yang tidak bisa dielakkan.

"Tuhan pasti punya recana yang indah dibalik musibah ini. Semoga Tasya damai di sisi Tuhan," katanya sambil menitikkan air mata.

Dia berharap, penegak hukum dapat menyelesaikan persoalan ini dengan sebaik-baiknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.