Sukses

Badai Covid-19 di Pesantren Mulai Reda, 83 Santri di Banyumas Sembuh

Tes usap terhadap 631 orang di pesantren tersebut dan hasilnya sudah keluar semua, yakni 328 orang yang terkonfirmasi positif

Liputan6.com, Banyumas - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyatakan 83 santri salah satu pesantren di Kelurahan Purwanegara telah sembuh dari COVID-19.

"Hingga hari ini sudah ada 83 santri yang dinyatakan sembuh dari total 328 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap," katanya saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya telah melakukan tes usap terhadap 631 orang di pesantren tersebut dan hasilnya sudah keluar semua, yakni 328 orang yang terkonfirmasi positif.

 

Lebih lanjut, Sadiyanto mengatakan 83 orang yang dinyatakan sembuh tersebut sebelumnya menjalani isolasi di dua rumah karantina yang berlokasi di Baturraden.

"Sebagian besar kondisi santri memang sehat (tanpa gejala, sehingga tingkat kesembuhannya tinggi, sampai hari ini (6/10) sudah 83 orang yang dinyatakan sembuh," ujarnya, dikutip Antara.

Ia mengatakan saat ini 17 santri masih menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan santri lainnya yang merupakan OTG masih menjalani isolasi di tiga rumah karantina yang berlokasi di Baturraden.

Ia mengakui pihaknya juga telah melakukan tes usap terhadap seorang balita berusia 1 tahun dan ayahnya yang melakukan isolasi mandiri di pesantren tersebut. "Mereka sudah dites usap dan sekarang tinggal menunggu hasilnya," kata Sadiyanto.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Covid-19 di Pesantren Cilacap

Sementara itu di Kabupaten Cilacap, 26 santri dari salah satu pesantren di Kecamatan Majenang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

"Dari 26 santri tersebut, 16 orang diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 10 orang lainnya diisolasi di tempat khusus, karena merupakan OTG," kata Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi.

Ia mengatakan kasus positif COVID-19 di kalangan santri itu ditemukan setelah salah seorang santri berobat ke Puskesmas dengan keluhan demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman.

Oleh karena itu, pihaknya segera menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan penyelidikan epidemiologi dan tes usap terhadap 239 santri yang terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama sebanyak 60 santri, gelombang kedua 35 santri, dan gelombang ketiga 144 santri.

"Kami telah menerima hasil tes usap untuk 60 santri dan dari jumlah tersebut, 26 orang diantaranya terkonfirmasi positif COVID-19. Kami masih menunggu hasil tes usap dari 179 santri lainnya," kata Pramseti.

Menurut dia, aktivitas di pesantren tersebut untuk sementara waktu dihentikan dan tidak boleh menerima kunjungan dari luar.

3 dari 3 halaman

Dapur Umum

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap mendirikan dapur umum di kompleks salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Majenang, Kabupaten Cilacap, yang puluhan santrinya terpapar Covid-19, Selasa (6/10/2020).

Langkah ini dilakukan untuk mendukung proses karantina dan percepatan penanganan penyebaran Covid-19 di pesantren tersebut. Keberadaan dapur umum juga untuk mencukupi standar kebutuhan nutrisi yang diperlukan santri dalam proses penyembuhan Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf memastikan logistik telah disiapkan oleh gugus tugas. Pemda juga menyediakan peralatan sekaligus petugasnya.

Bahan makanan bisa diambil dari Dinas Pertanian dan Dinas Sosial. Demikian juga dengan Baznas Kabupaten Cilacap maupun Bagian Kesra Setda Cilacap.

"Kita juga sudah menyediakan APD dan vitamin, suplemen," ucap Farid.

Dapur umum yang digunakan adalah armada dapur milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap. Demikian juga dengan satu unit mobil air bersih milik badan tersebut. Dalam operasionalnya petugas dapur umum dibantu oleh relawan dari berbagai organisasi dan komunitas.

Farid menjelaskan, swab massal masih terus dilakukan seturut hasil contact tracing yang dilakukan di pesantren tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.