Sukses

Waspada, 14 Daerah di NTT Terancam Kekeringan

BMKG Kupang mencatat, dari 23 Wilayah Zona Musim (ZOM) di NTT, terdapat 14 wilayah yang diprediksi terlambat masuk musim hujan.

Liputan6.com, Kupang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang mencatat dari 23 Wilayah Zona Musim (ZOM) di NTT, terdapat 14 wilayah bakal terlambat memasuki musim hujan di tahun 2020. Artinya wilayah-wilayah tersebut bakal terancam [kekeringan]((4362329 "").

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kupang, Fera Adrianita mengatakan, BMKG telah memberiperingatan dini kepada 14 kabupaten/kota di NTT, dikarenakan sudah melewati 60 hari tidak terjadi hujan ringan.

Kabupaten/kota yang mendapat peringatan yaitu Kota Kupang, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka Lembata, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote, Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu.

"Itu yang sudah statusnya awas, dan peluang ke depannya curah hujannya juga rendah. Jadi kita memberikan peringatan dini kekeringan meteorologis," ujarnya, Selasa (22/9/2020).

BMKG memprediksi musim hujan di NTT baru akan dimulai saat memasuki November dan Desember 2020.

"Yang paling pertama masuk hujan itu di Manggarai. Itu pun Oktober, jadi kalau sekarang hujan itu pun hujan kecil saja," jelasnya.

Sementara itu, Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sulton Kharisma mengatakan, sebelum memasuki musim hujan 2020 ini, dalam 3 hari ke depan di wilayah NTT bisa berpotensi cerah berawan dan hujan ringan.

Daerah yang mendapat hujan ringan adalah Manggarai.

"Hari ini sudah terjadi hujan, kemudian besok juga ada di Manggarai, Manggarai Barat, dan sebagian Alor," ucapnya.

Ia mengatakan terkait hujan ringan tersebut, belum bisa dipastikan NTT telah masuk musim penghujan. Hujan ringan yang dialami itu dikarenakan gangguan cuaca di wilayah Australia atau terhentinya Monsun Australia. Sementara angin di wilayah NTT cenderung lemah, sehingga secara langsung pun wilayah-wilayah musim di NTT lainnya bakal terancam kekeringan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.