Sukses

Pak Lurah Positif Covid-19, Kantor Kelurahan dan Klinik di Gunungkidul Tutup

Kepanewonan Saptosari, Gunungkidul memutuskan untuk menutup sementara layanan Kantor Kelurahan Jetis, usai Lurah Jetis positif Covid-19

Liputan6.com, Gunungkidul - Pasien positif Covid-19 di wilayah Kepanewonan Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta terus bertambah. Hal ini membuat pemerintah Kepanewonan Saptosari memerintahkan penutupan beberapa kantor layanan publik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.

Panewu Saptosari, Djarot mengatakan dari tracing dan hasil uji usap pasien positif sebelumnya ditemukan ada tiga pasien baru lagi di Kalurahan Krambil Sawit diantaranya adalah suami dari pasien sebelumnya. Selain itu, tiga Nakes di sebuah Klinik yang berada di Kalurahan Jetis juga dinyatakan positif.

Dan yang paling penting menurutnya adalah Lurah Jetis, Agus Susanto (46) juga dinyatakan positif. Padahal sebelumnya sang Lurah juga berinteraksi dengan banyak orang. Termasuk juga melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh pamong di kalurahan tersebut

"Oleh karenanya, Kantor Lurah Jetis, Kapanewon Saptosari terpaksa ditutup Senin (14/09/2020) ini hingga waktu yang tidak ditentukan,"ujar Djarot ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya.

Pemerintah Kepanewonan Saptosari, Gunungkidul memutuskan untuk menutup sementara layanan Kantor Kelurahan Jetis, menyusul hasil uji usap yang menyatakan jika Lurah Jetis positif Covid-19 akhir pekan lalu. Penutupan tersebut akan berlaku mulai Senin (14/9/2020) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah ini. Apalagi Lurah Jetis adalah direktur utama dari Klinik Mitra Sehat di mana tiga tenaga kesehatannya juga dinyatakan positif Covid-19.

Djarot menjelaskan, hari ini seluruh pamong di Kalurahan Saptosari menjalani swab massal. Seperti diketahui, para pamong kontak langsung dengan Agus. Setelah menjalani swab, pamong yang berjumlah 20 orang ini diwajibkan karantina. Pasalnya, Covid-19 sangat mudah menular.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tracing Keluarga

"Karena saya mengambil kebijakan menutup sementara pelayanan kantor kalurahan Jetis. Seluruh pamong akan diswab massal di Kantor Kalurahan Jetis," dia menjelaskan.

Sepanjang yang ia ketahui baru ada 20 orang yang akan diuji swab, yaitu dari Pamong Kalurahan. Para pamong sementara waktu diperintahkan untuk karantina mandiri di rumah. Sementara Lurah Jetis Agus Susanto kini menjalani karantina di RSUD Saptosari.

Untuk tracing keluarga ia belum mengetahuinya secara pasti hasilnya mengingat proses tracing masih berlangsung. Ia memastikan akan ada langkah terkait dengan hasil tracing dari pihak keluarga nanti.

Saat disinggung mengenai pelayanan, Djarot mengatakan, pada  Minggu malam sudah berkoordinasi dengan jajaran Kapanewon Saptosari. Koordinasi tersebut berkaitan dengan pemindahan layanan masyarakat ke Kantor Kapanewon Saptosari.

"Masyarakat yang membutuhkan layanan ke kantor kalurahan bisa datang ke kapanewon, kami alihkan sampai semua dinyatakan sembuh atau negatif," imbuhnya.

Selain menutup operasional Kantor Kalurahan Jetis, Klinik Mitra Sehat tempat tiga nakes terpapar juga ditutup sementara. Penutupan tersebut dilaksanakan sejak hari Rabu (10/9/2020) yang lalu. Lurah Jetis Agus Susanto diperkirakan juga terpapar dari Klinik Mitra Sehat.

Ia pun saat ini meminta masyarakat memperketat protokol Covid-19. Dengan harapan mata rantai penyebarannya bisa terputus. Pihaknya kini tengah fokus pada Kalurahan Krambilsawit dan Jetis, namun karena di Jetis ini yang positif lurah terpaksa layanan terpaksa diambil alih oleh pihak kepanewonan.

Selain menjabat menjadi Lurah Jetis, Kapanewon Saptosari, Agus Santosa juga merupakan pemilik dari Klinik Mitra Sejahtera. Awal mulanya, dua tenaga kesehatan klinik ini lebih dahulu dinyatakan positif.

 

3 dari 3 halaman

Kronologi Pak Lurah Tertular Covid-19

Agus Susanto yang akrab dipanggil Anto saat dihubungi melalui ponsel dan sedang menjalani karantina menceritakan awal mula kejadian ini. Rabu (09/09/2020) lalu ia memutuskan untuk menutup kliniknya. Menyusul dua nakes Klinik Mitra Sejahtera dinyatakan positif.

"Ada tujuh nakes, semua sudah diambil swab dab dua di antaranya positif, saya juga kemudian diambil swab," kata Agus, Senin siang.

Menurutnya, belum jelas dari mana penularan Covid-19 ini masuk ke klinik miliknya. Ia memastikan, protokol Covid-19 secara ketat diterapkan di kliniknya.

"Sebelum masuk pasien dan pengunjung kami tanya dulu, ada riwayat perjalanan apa tidak. Dalam pelayanan kami juga menggunakan alat pelindung diri," ujarnya.

Namun, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul sendiri dua Minggu lalu melakukan tracing di wilayah Kapanewon Saptosari. Salah satu lokasi tracing dari pasien positif yakni Klinik Mitra Sejahtera miliknya.

"Ternyata nakes kami ada dua positif, kemudian tracingnya berkembang, termasuk saya juga diambil swabnya," kata Agus.

Setelah Agus, menyusul beberapa pegawai medisnya juga diambil swab. Namun demikian, untuk pegawai nonmedisnya belum keluar hasilnya.

"Saya kemudian mengambil kebijakan untuk menutup klinik sejak Rabu kemarin sebagai ikhtiar menghentikan mata rantai penyebaran," kata Agus.

Kendati ia dinyatakan positif, ia mengaku dalam kondisi sehat. Saat ini Agus tengah menjalani karantina di RSUD Saptosari.

"Saya masuk klasifikasi orang tanpa gejala, kondisi saya sepenuhnya sehat," ucap Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.