Sukses

Curhat Guru di Padang Kepada Jokowi, 'Kadang Mau Nangis Pak'

Guru matematika asal Padang sempat berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Padang - Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Padang, sumatera Barat 'curhat' kepada Presiden Joko Widodo terkait sulitnya belajar secara dalam jaringan atau online di masa pandemi virus corona Covid-19 ini.

Guru matematika bernama Rika Susi Waty itu, curhat kepada presiden ketika kepala negara tersebut menghubunginya melalui video call, pada Jumat 11 September 2020.

Video tersebut, kemudian tayangkan di Youtube Sekretariat Presiden dan ditonton setidaknya 99 ribu orang hingga berita ditulis. Ketika video call sudah tersambung, Jokowi bertanya pada Rika terkait pembelajaran online yang dilakukan beberapa bulan terakhir.

"Ibu kan guru SMP Negeri 7 Kota Padang. Saya mau nanya beberapa hal, yang pertama ini kan, kita sudah 6 bulan kegiatan belajar anak-anak ini lewat cara belajar online. Sampai sekarang, bagaimana menurut ibu?," tanya Jokowi memulai percakapan.

Rika pun menjawab untuk proses belajar mengajar sejauh ini tetap dilakukan. Namun diakuinya tidak bisa memantau anak secara langsung, karena dilakukan dari jarak jauh.

"Kalau pembelajaran pak, sejauh ini kita tetap mengajar, tapi kita tidak bisa memantau anak itu mampu atau tidak ya, karena kita ndak bisa langsung begitu pak," kata Rika.

"Ya karena Bu Rika ini guru matematika, kan? Lebih rumit ya karena menyangkut angka-angka," balas Jokowi.

Jokowi pun menanyakan kepada Rika dalam urusan proses belajar mengajar secara online. Apakah semua murid memiliki telepon genggam, dan bagaimana mengatasinya.

Guru matematika itu menjawab singkat, bahwa tidak semua muridnya memiliki telepon genggam. Bagi yang tidak memilikinya, Rika mengaku mengunjungi muridnya ke rumah.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kadang Mau Nangis

Dalam video berdurasi 4 menit 10 detik itu, Jokowi juga mengakui keluhan siswa kangen sekolah tersebut selalu dia dengar. Namun dengan kondisi seperti ini, peran guru sangat penting dalam memotivasi siswa agar semangat belajar.

"Yang paling penting memang bagaimana memotivasi, agar semangat belajar dalam masa pandemi ini tetap pada posisi yang baik," tutur Jokowi sembari menanyakan kembali apakah ada saran atau pesan untuk Mendikbud.

Rika menjawab ingin sekali proses belajar tatap muka langsung dengan murid. Seandainya memungkinkan, dapat dibagi per shift bagi siswa belajar tatap muka.

"Seandainya memungkinkan pak, mungkin kita bagi per shift masuknya ndak banyak-banyak. Kalau itu memungkinkan, karena memang kasihan sekali pak, anak-anak tidak tahu, itu yang paling utama," katanya.

"Saya kadang mau nangis pak, apalagi anak-anak orang tuanya tidak mampu gitu pak. Kadang mereka punya android tetapi mereka tidak mempunyai paket data internet".

Guru tersebut menyebut, siswa yang benar-benar tidak mampu membeli telepon pintar, kemudian jika ada bantuan yang datang ke sekolah, maka ada siswa yang dibelikan telepon pintar walaupun yang harganya murah.

Jokowi melanjutkan, proses belajar mengajar alangkah baiknya dilakukan secara tatap muka. Namun, masa pandemi ini sangat beresiko.

"Bu Rika tetap semangat, tetap semangat dan salam untuk semua anak-anak," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.