Sukses

Miris, Balita di Mamuju Tak Bisa Operasi Bedah Tulang Karena Tak Punya Biaya

Rahmania terpaksa menjalani perawatan seadanya di rumahnya, karena orangtuanya tak memiliki biaya untuk operasi

Liputan6.com, Mamuju - Rahmania, bocah yang baru berusia lima tahun warga Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat harusnya segara menjalani operasi bedah tulang. Ia mengalami patah tulang pada lengan kanannya setelah terjatuh dari atas pagar saat bermain.

Namun, operasi itu urung dilakukan. Lagi-lagi ketiadaan biaya menjadi penghambat bagi warga miskin untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan.

Rahmania bersama kedua orangtuanya tidak memiliki jaminan kesehatan baik dari pemerintah maupun pihak swasta.

"Disarankan oleh pihak RSUD Mamuju agar di rujuk ke Makassar operasi, katanya, mereka tidak memiliki dokter spesialis bedah tulang," kata Ridwan orang tua Rahmania kepada Liputan6.com, Jumat (11/09/2020).

Ridwan yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu pun kebingungan. Di tengah keadaan anaknya yang mendesak untuk segera menjalani operasi, ia sama sekali tak memiliki dana.

Terpaksa, Ia membawa pulang Rahmania ke rumah mereka di Kalukku Barat, Mamuju, untuk menjalani perawatan seadanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjelasan RSUD Mamuju

"Untuk biaya ambulans saja katanya Rp800 ribu, belum lagi biaya operasinya setelah saya tanyakan katanya sekitar Rp10 jutaan lebih, di mana saya mau ambil uang sebanyak itu Pak," ujar Ridwan.

"Saya hanya berharap, ada bantuan dari pemerintah atau dermawan yang mau membantu operasi anak saya," dia berharap.

Direktur RSUD Mamuju dr Titin yang mengatakan, rumah sakit memang menyarankan agar keluarga pasien merujuknya ke Makassar.

Hal itu dilakukan lantaran dokter spesialis bedah tulang yang bertugas sedang tidak berada di Mamuju.

"Awalnya kita sarankan dirujuk ke Polewali tapi ditolak, kemudian kita sarankan lagi ke Makassar. Tapi keluarga pasien katanya tidak punya biaya, sehingga dibawa pulang," ucap Titin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.