Sukses

Nikmatnya Sarapan Pagi dengan 'Mangkuak Sayak', Kue Unik dari Ranah Minang

Kue mangkuak sayak salah satu kuliner legendari dari Ranah Minang.

Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat tak pernah ingkar janji soal ragam kulinernya yang lezat. Kue mangkuak adalah salah satunya. Keunikan panganan ini yaitu dimasak dengan wadah sayak atau batok kelapa sebagai wadahnya.

Masyarakat lokal kerap menyebutnya dengan mangkuak sayak, kue ini disebut mangkuak karena bentuknya sepeti mangkok.

Jadi kue mangkuak sayak adalah kue berbentuk mangkok dalam tempurung. Tempurung ini berfungsi sebagai wadah sekaligus cetakan kue.

Tampilannya yang klasik cukup menarik perhatian, demikian juga ketika dicicip, ada sensasi aroma khas wangi tempurung kelapa.

Cara menikmati kue yang langsung diwadahi sayak, tentu memiliki ciri khas tersendiri. Kemudian juga menjadi nilai tambah ketika mencicipinya.

Kue ini biasanya dijual pada pagi hari, juga bisa sebagai sarapan karena bahannya terbuat dari tepung beras, tepung terigu, santan, gula, dan air.

Namun, kue mangkuak sayak tidak tersedia di semua daerah Sumbar. Umumnya, beberapa daerah yang memproduksi panganan ini yakni Kota Padang, Pariaman, Padang Pariaman, dan beberapa daerah lain.

Salah seorang warga Padang, Rizal (23) mengatakan kue mangkuak bisa ditemui di pasar tradisional, tetapi tidak semua pasar ada yang menjual makanan ini.

"Kalau mau jajan kue mangkuak, harus pagi hari karena kalau sudah siang pasti kehabisan," ujarnya kepada Liputan6.com.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kuliner Legendaris

Kue mangkuak sayak salah satu kuliner yang sudah ada sejak lama di Ranah Minang, untuk menjumpai kue ini juga cukup sulit.

Tidak semua pasar tradisional di Sumbar ada yang menjual panganan satu ini, bahkan untuk mendapatkannya butuh usaha yang cukup keras.

Awak Liputan6.com pernah menjumpai orang menjual kue mangkuak di GOR Agus Salim pada Minggu pagi, harganya Rp1.000 per buah. Namun, jika ingin mencicipinya Anda harus rela datang lebih awal agar tidak kehabisan.

Jika dibungkus atau dibawa pulang, kue ini akan dilepas dari sayak atau batok kelapa yang menjadi wadahnya. Nah, lebih nikmat kalau disantap langsung di tempat karena penjual juga menyediakan sendok.

Selain itu, kue ini juga biasanya dijadikan hidangan pada acara besar atau menyambut tamu. Bentuknya yang unik selalu mencuri perhatian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.