Sukses

KAI Kembali Batalkan 12 Perjalanan KA di Daop Purwokerto, Kenapa?

Minat masyarakat untuk bepergian yang masih rendah ini memaksa PT Kereta Api Indonesia membatalkan perjalanan 38 kereta api di wilayah Daop 5 Purwokerto per 7 September 2020

Liputan6.com, Purwokerto - Stasiun Kereta Api Purwokerto lebih lengang dari biasanya. Tak ada antrean panjang di pintu masuk ataupun pintu keluar.

Penurunan jumlah penumpang akibat wabah COVID-19 masih terjadi. PT Kereta Api Indonesia pun membatalkan perjalanan sejumlah kereta api.

Dari evaluasi selama 29 hari beroperasi dari tanggal 6 Agustus hingga 3 September 2020, Kereta Api Sawunggalih melayani penumpang naik sebanyak 3.998 penumpang atau rata-rata 137 penumpang per hari. Hal ini setara 23 persen dari 580 tempat duduk yang tersedia.

Sedangkan KA Logawa selama 12 hari beroperasi dari tanggal 23 Agustus hingga 3 September 2020 melayani penumpang naik sebanyak 663 penumpang atau rata-rata 55 penumpang per hari atau tujuh persen dari kapasitas tempat duduk sebanyak 722.

KA Purwojaya dan KA Wijayakusuma juga sama, okupansi masih di bawah 30 persen.

Minat masyarakat untuk bepergian yang masih rendah ini memaksa PT Kereta Api Indonesia membatalkan perjalanan 38 kereta api di wilayah Daop 5 Purwokerto per 7 September 2020. Saat ini KA yang beroperasi sebanyak 39 KA jarak jauh dan lokal atau 41 persen dari total 93 KA penumpang reguler yang lewat, berangkat, berakhir di Daop 5.

Kebijakan pembatalan maupun pengoperasian kembali perjalanan kereta api ini akan terus dievaluasi dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kebutuhan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

12 Kereta yang Perjalannya Dibatalkan

“KAI memohon maaf kepada calon penumpang KA atas pembatalan kembali beberapa perjalanan KA,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto.

Kereta api keberangkatan dari wilayah Daop 5 Purwokerto yang dibatalkan yakni KA Purwojaya, relasi Cilacap - Purwokerto - Gambir pulang pergi. Pembatalan mulai tanggal 8 September.

Kemudian KA Wijayakusuma, relasi Cilacap - Ketapang PP mulai 4 September. KA Sawunggalih Pagi dan KA Sawunggalih malam relasi Kutoarjo - Purwokerto - Pasarsenen pp, mulai 4 September. KA Logawa, relasi Purwokerto - Jember pp, mulai 4 September.

Selain itu, beberapa perjalanan KA jarak jauh yang melintas di wilayah Daop 5 Purwokerto, yang dibatalkan kembali antara lain KA Argo Wilis Surabaya-Bandung l. Kereta ini batal per tanggal 8-11 September dan 14-15 September.

KA Argo Dwipangga, KA Argo Lawu, relasi Solo - Gambir pulang pergi, batal 8-15 September. KA Gajayana, relasi Malang - Gambir pulang pergi, batal 7-15 September.

KA Mutiara Selatan, relasi Surabaya-Bandung batal 4-15 September. KA Malabar, relasi Malang - Bandung batal 4-15 September.

KA Pasundan, Surabaya-Bandung pp, batal 4-15 September. KA Jaka Tingkir, relasi Purwosari - Pasarsenen, batal 5-15 September. KA Progo, relasi Lempuyangan - Pasarsenen batal 5-30 September.

 

3 dari 3 halaman

Protokol Kesehatan

Untuk informasi lebih lanjut tentang perjalanan kereta api, pelanggan bisa memantau melalui call center 021-121, email cs@kai.id, dan sosial media KAI121. Tiket KA bisa dipesan melalui aplikasi KAI Access, website kai.id, dan seluruh mitra resmi penjualan tiket KAI lainnya.

KAI tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam perjalanan, seperti mensyaratkan surat keterangan bebas Covid-19, wajib memakai masker, suhu tubuh di bawah 37,3.

Penumpang juga harus dalam kondisi sehat, tidak demam, batuk, pilek dan sesak nafas. KAI mengimbau pelanggan untuk memakai pakaian lengan panjang.

Pelanggan KA jarak jauh juga diharuskan mengenakan face shield selama dalam perjalanan hingga meninggalkan area stasiun tujuan. Bagi pelanggan dewasa, face shield akan disediakan oleh pihak PT KAI. Sedangkan pelanggan dengan usia dibawah 3 tahun (infant) agar membawa face shield pribadi.

KAI juga secara rutin melakukan pembersihan dengan cairan yang mengandung disinfektan di fasilitas di stasiun dan kereta. Khususnya area yang sering tersentuh oleh pelanggan setiap 30 menit sekali. Hal ini dilakukan dengan tentu untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus Covid-19.

"KAI berkomitmen untuk menjadikan kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat, dan tetap bisa menjaga kesehatan para pelanggan dan pegawainya," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.