Sukses

Berwisata Menyenangkan dengan Transportasi di Palembang

LRT Palembang menjadi salah satu moda transportasi yang bisa digunakan untuk berwisata di sejumlah kawasan di Kota Palembang Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Sudah dua tahun Lintas Rel Terpadu (LRT) Palembang beroperasi, semenjak dibuat pada tahun 2018 dalam rangka menyambut pesta olahraga Asian Games, yang diselenggarakan di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

Pada awalnya LRT ini digunakan sebagai sarana transportasi para atlet Asian Games, yang baru bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum sebagai mode transportasi setelah Asian Games selesai.

Selain itu terdapat 13 stasiun dan satu depot yang dimana kereta akan berhenti selama satu menit pada tiap stasiun, kecuali di setiap stasiun akhir kereta akan berhenti selama 10 menit.

Pada setiap stasiun LRT Palembang juga terhubung dengan layanan bus Trans Musi dan Damri, yang nantinya memudahkan kita untuk mengantarkan menuju destinasi yang tidak dapat dijangkau dengan LRT.

Selain dapat digunakan sebagai alat transportasi umum, LRT dapat juga digunakan sebagai alat transportasi berwisata dimana tiap-tiap stasiun ditempatkan dekat dengan tempat wisata, tempat belanja maupun tempat makan, dari mulai stasiun Bandara SMB II sampai stasiun akhir DJKA.

Apabila memulai perjalanan dari bandar udara SMB sampai stasiun akhir DJKA kita dapat melihat pemandangan palembang dari atas sambil mengikuti rute yang ada.

Pada stasiun selanjutnya, di stasiun Asrama Haji terdapat pusat olahraga gratis yang bernama Jasdam, kita hanya perlu membayar biaya parkir apabila menggunakan kendaraan. Di stasiun selanjutnya, pada stasiun Punti Kayu terdapat tempat wisata hutan kota Punti Kayu dan Gramedia World Palembang.

Apabila ingin menginap kita dapat turun di stasiun Bumi Sriwijaya ataupun stasiun setelahnya yaitu stasiun Cinde yang posisinya berada tepat ditengah kota palembang, dimana banyak hotel, mall dan tempat makan khas Palembang.

Maju lagi dari stasiun Cinde tiba di stasiun Ampera dimana terdapat banyak tempat bersejarah seperti Benteng Kuto Besak (BKB), Monpera, Museum SMB II, Masjid Agung, dan ada juga tempat makan seperti Riverside ,yang dimana restorannya berdiri tepat di tepi Sungai Musi.

Jangan lupa untuk mengabadikan pemandangan melihat sungai musi dan jembatan ampera yang indah dari dalam kereta.

Tidak jauh juga dari situ terdapat pusat oleh-oleh pasar 26 ilir dimana disepanjang jalan dikelilingi oleh toko-toko yang menjual pempek mulai dari yang murah sampai yang mahal.

Sehabis dari stasiun Ampera tiba di stasiun Jakabaring tempat dimana diadakannya Asian Games, tidak jauh dari stasiun itu juga terdapat Masjid Cheng Ho, masjid yang didominasi warna merah dan arsitektur bangunan tionghoa itu merupakan akulturasi dari kebudayaan arab, melayu dan tionghoa.

Di pemberhentian terakhir stasiun DJKA terdapat Palembang Bird Park yang berisi kumpulan satwa burung, mamalia, maupun hewan-hewan besar lainnya yang dapat kita beri makan dan pegang, selain itu ada juga OPI Water Fun bila anda ingin berwisata air.

Apabila anda ingin kembali ke stasiun sebelumnya cukup lihat saja jadwal dan waktu keberangkatan dari stasiun anda berada dengan membayar tiket atau biaya masuk menggunakan kartu uang elektronik lagi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatian Penumpang Khusus

Untuk bisa menaiki LRT kita harus menyiapkan uang sebesar Rp 5.000 yang nantinya dapa mengantarkan kita ke semua stasiun, sedang kalau naik turun bandara harus menyiapkan uang sebesar Rp 10.000.

Nantinya setelah masuk stasiun kita dapat membeli tiket kertas yang ada di loket, selain menggunakan tiket kertas kita bisa juga menggunakan kartu uang elektronik yang dapat di top up di mini market.

Jangan lupa saat ingin menaiki LRT kita harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh para pemandu dan petugas saat berada di dalam kereta maupun di area stasiun kereta, seperti tidak boleh untuk makan dan minum, merokok, dan membuat keributan di dalam kereta agar area kereta terjaga bersih dan tidak menggangu penumpang lain.

Hal-hal lain yang perlu diketahui yaitu memprioritaskan penumpang khusus, yang menjadi perhatian khusus disini yaitu penumpang ibu hamil, anak-anak, penyandang disabilitas, dan juga lansia.

Tidak boleh merusak atau mengotori fasilitas di kereta maupun di area stasiun, dan yang terakhir saat ingin menaiki LRT selalu dahulukan penumpang yang ingin keluar agar tidak menghalangi penumpang yang ingin keluar.

Apabila mengalami kesulitan atau masih ada hal yang tidak dimengerti dapat bertanya kepada petugas yang berada di area stasiun maupun petugas yang selalu berjaga didalam kereta.

Penulis :  Puspanagri Mas Bayu Sadewa / Universitas Sriwijaya (Unsri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.