Sukses

Mentan Pastikan Kesiapan Pupuk Subsidi untuk Petani Indramayu

Upaya meningkatkan kemandirian pangan ditengah pandemi covid-19 terus dilakukan salah satunya dengan memberikan mensubsidi pupuk untuk petani namun dengan beberapa catatan

Liputan6.com, Indramayu - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan produktivitas pertanian di Indonesia akan naik.

Kepastian tersebut didasari pengalaman meninjau langsung kesiapan pupuk di beberapa daerah. Salah satunya Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

"Saya sudah jalan di beberapa provinsi, dan hari ini saya ada di jawa barat. Ada dua gudang pupuk yang hari saya lihat. Pertama punya Pupuk Kujang dan kedua punya Petrokimia Gresik," kata Syahrul Yasin Limpo, saat berkunjung ke Pabrik Pupuk di Indramayu, Sabtu (5/9/2020).

Dari hasil peninjauan langsung, dia optimis pasokan pupuk di Indonesia lancar dan ketersediannya aman.

Yang perlu dilakukan adalah mengawal teknis distribusi pupuk agar tepat sasaran. Terutama distribusi pupuk bersubsidi.

"Yang jelas, petani yang boleh mendapat pupuk yang petani memiliki sawah dua hektar ke bawah. Kalau punya sawah 20 hektar tidak bisa," kata dia.

Dalam kunjungannya Syahrul membawa pesan Presiden Jokowi untuk selalu kroscek kesiapan, ketersediaan dan ketepatan distribusi pupuk. Termasuk, orang yang dianggap layak menerima distribusi pupuk. Karena itu, jika diberi subsidi pupuk harus ada jaminan produktivitas naik.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Produktivitas

"Bukan hanya bagi-bagi saja, tapi harus diyakinkan oleh Bapak Bupati Indramayu, kalau ditambah pupuknya segini, produktivitasnya akan naik. Janji Pak Bupati luar biasa," ujarnya.

Syahrul mengatakan, pada musim tanam I dengan luas lahan 7,4 juta hektar pupuknya sudah terdistribusi dengan baik. Dia berharap pada musim tanam II sekitar 5,8 juta hektar produktivitas harus meningkat jika proses pemupukannya baik.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas tersebut, Syahrul mengaku selama tiga bulan terakhir telah menjadwalkan kunjungan untuk ketersediaan pupuk.

"Yang jelas, petani penggarap harus dapat distribusi pupuk jangan yang sudah punya lahan 20-30 hektar tetap bisa dapat, itu yang salah, dan itu tentu tanggung jawab bupati," sebut Syahrul.

Terkait dengan kelangkaan, Syahrul menjelaskan harus memiliki perencanaan yang diajukan bupati dan gubernur.

"Berapa yang kita mampu alokasikan sesuai kemampuan yang ada, nah itu yang kita jaga ketepatannya. Itu yang paling penting," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.