Sukses

Cegah Covid-19, TN Gunung Ciremai Siapkan Tim Medis di Jalur Pendakian

Jalur pendakian Gunung Ciremai dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat.

Liputan6.com, Kuningan - Aktivitas pendakian Gunung Ciremai akhirnya dibuka kembali. Kuota pendaki mendadak penuh bertepatan dengan momen HUT ke-75 RI yang kerap diperingati para pendaki di puncak gunung tertinggi di Jawa Barat itu.

Ketua Mitra Pengelola Pendakian Palutungan Gunung Ciremai Kuningan Jawa Barat Endun Abdullah mengatakan, meski kuota penuh, namun jumlah pendaki pada Agustus 2020 ini menurun.

"Menurun karena dibatasi jumlahnya," kata Endun, Senin (17/8/2020).

Sementara itu selama mendaki, para pendaki wajib mematuhi protokol covid-19. Endun menyebutkan, setiap pendaki wajib membawa minimal empat masker.

Pengelola Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kuningan Jawa Barat menegaskan agar masing-masing tenda hanya boleh diisi dua orang saja.

"Kalau sebelumnya kan empat orang sekarang karena covid-19 jadi dua orang," sebut Endun.

Endun menyebutkan, sebelumnya jumlah pendaki pada Agustus di jalur pendakian Palutungan 585 per hari. Sejak diterapkan protokol Covid-19, jumlah pendaki dibatasi 140 orang per hari.

Jumlah tersebut, kata dia terus meningkat hingga 20 Agustus 2020 mendatang. Berbeda dengan jalur Linggarjati dan Linggasana yang memiliki kebijakan batasan kuota tersendiri.

"Pendaftaran juga online dulu normalnya sampai 20 Agustus bisa 2500 pendaki dari jalur Palutungan. Sekarang di Gunung Ciremai tidak sampai karena ada aturan yang harus dipenuhi," kata Endun.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tim Medis

Sementara itu Humas TNGC Kuningan Jawa Barat Agus Yudhantana menyebutkan, pendakian dibuka mulai 8 Agustus 2020. Dalam mengawal protokol kesehatan, TNGC menempatkan tim medis di pos satu masing - masing jalur.

Agus mengatakan, para pendaki yang berasal dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) wajib melampirkan surat kesehatan.

"Tim medis untuk membantu mengetahui kondisi pendaki mereka akan cek suhu tensi fisik dan segala macamnya. Kalau demam ya dilarang mendaki," kata dia.

Sementara itu, untuk pendaki dari luar Ciayumajakuning wajib menunjukkan surat hasil rapid tes sehari sebelum mendaki.

Agus menyebutkan, saat ini kuota pendakian di Gunung Ciremai hanya dibatasi 30 persen. Untuk jalur pendakian dari Kabupaten Majalengka masih ditutup seiring dengan kebijakan pemda setempat menutup seluruh kawasan wisata.

"Jadi hanya Kuningan saja tiga jalur sudah dibuka sampai puncak," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.