Sukses

Atasi Keterbatasan Internet, Ipda Haerul Jadi Guru Dadakan Siswa SMPN di Tolitoli

Seorang polisi di Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, menjadi guru dadakan untuk mengatasi keterbatasan belajar mengajar pada masa pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Tolitoli - Seorang polisi di Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, menjadi guru dadakan untuk mengatasi keterbatasan belajar mengajar pada masa pandemi Covid-19.

Masa normal baru di Kabupaten Tolitoli membuat belajar mengajar bagi siswa siswi dilakukan secara berkelompok di rumah-rumah. Walau begitu akses internet yang sulit di beberapa lokasi di kabupaten itu menyulitkan anak-anak mendapat bahan ajar lain selain dari guru.

Di tengah keterbatasan itu peran pihak lain jadi harapan membantu perkembangan pendidikan pada masa sulit seperti saat ini. Peran itu seperti yang juga dilakukan Kapolsek Lampasio, Tolitoli, Ipda Haerul.

Senin pagi (3/8/2020) dia mendatangi rumah salah satu siswa SMPN 1 Lampasio, jaraknya sekitar 2 km di belakang Mapolsek. Di rumah itu sejumlah murid kelas 1 SMP sedang berkumpul menunggu guru mereka. Bejalar kelompok akan diadakan di sana.

Guru belum juga datang, sedang para siswa sudah siap. Ipda Haerul pun jadi guru dadakan bagi 7 siswa-siswi Dusun 7 Desa Tinading Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli itu.

"Tadi bantu anak-anak belajar seni rupa dan kebudayaan, kebetulan itu yang mereka pelajari tadi. Pas guru mereka belum datang, jadi saya isi," kata Kapolsek Lampasio, Tolitoli, Ipda Haerul, Senin (3/8/2020).

Suasana belajar mengajar juga dengan protokol kesehatan. Haerul bilang, kesempatan itu juga dimanfaatkannya untuk mengingatkan siswa agar tetap menjaga diri dari kemungkinan penyebaran Covid-19.

Haerul mengaku sejauh ini aksinya mengajar kelompok siswa itu baru sebatas inisiatif lantaran melihat keterbatasan di wilayahnya, salah satunya internet. Dia berencana akan menjadikan aksi mengajar itu jadi rutinitas bagi para personelnya.

"Rencananya akan saya atur dengan para Babinkantibmas di Kecamatan Lampasio untuk bantu pelajar yang belajar kelompok yang tidak ada gurunya. Anak-anak sangat butuh guru," dia memungkasi.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.