Sukses

Bayi Tertular Covid-19 dari Klaster Perusahaan Migas di Jambi

Seorang bayi berusia satu tahun di Jambi terkonfirmasi positif Covid-19. Bayi tersebut tertular dari klaster perusahaan Migas.

Liputan6.com, Jambi - Seorang bayi berusia satu tahun di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, terkonfirmasi positif Covid-19. Bayi laki-laki tersebut tertular lewat kontak erat dari pasien klaster perusahaan tambang minyak dan gas PetroChina.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jambi Johansyah mengatakan, bayi terkonfirmasi Covid-19 itu masuk urutan pasien 163. Saat ini bayi inisial MAH tersebut sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Kota Jambi.

"Data terbaru hari ini ada penambahan enam pasien yang terkonfirmasi positif, di antaranya ada seorang bayi," kata Johansyah melalui keterangan tertulisnya mengenai perkembangan data terbaru penanganan Covid-19 di Jambi, Sabtu (1/8/2020).

Berdasarkan hasil uji swab, selain seorang bayi, juga ada anak-anak berusia lima tahun yang terkonfirmasi positif. Anak tersebut juga tertular dari kontak erat klaster PetroChina. Bocah laki-laki inisial DAP itu kini juga menjalani perawatan di RS Siloam.

Kemudian pasien perempuan berusia 31 tahun yang juga menjalani perawatan di rumah sakit yang sama. Pasien inisial HR itu juga tetular dari riwayat kontak erat pekerja PetroChina.

Sementara untuk tiga pasien baru lainnya dua orang berasal dari Kabupaten Muaro Jambi dan satu orang dari Tanjungjabung Barat, dengan riwayat kontak dari perjalanan luar kota.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid-19 Jambi, per 1 Agustus 2020 jumlah kasus positif di Provinsi Jambi mencapai 168 kasus. Dari jumlah ini di antaranya 49 masih dalam proses perawatan dan 115 pasien telah dinyatakan sembuh. Sedangkan pasien yang meninggal dunia sebanyak empat orang.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PetroChina Jadi Klaster Baru

Tim Satgas Penanganan Covid-19 sebelumnya menetapkan kasus terkonfirmasi Covid-19 di perusahaan Migas, PetroChina sebagai klaster baru. Awal mula terdeteksi penyebaran Covid-19 itu di klaster tersebut berasal dari penelusuran terhadap empat orang yang dinyatakan positif sebelumnya pada 18 Juli 2020.

"Untuk klaster Petrochina hasil koordinasi dengan pihak perusahaan dan Satgas Provinsi Jambi pelaporannya sudah masuk Litbang Kemenkes," ujar Johansyah dalam kesempatan sebelumnya.

Pada Senin (28/7/2020) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd mengikuti rapat koordinasi dengan beberapa instansi pemerintah di Kabupaten Tanjungjabung Barat (TJB). Rapat tersebut sebagai tindak lanjut penanganan terhadap 15 pekerja PetroChina yang terkonfirmasi Covid-19.

"Kehadiran kami dalam rapat hari ini merupakan tanda keterbukaan dan keseriusan kami dalam penanganan medis untuk para pekerja kami yang dinyatakan positif Covid-19,” kata Vice President Human Resources and Relations PetroChina, Dencio Renato Boele dikutip dari keterangan tertulisnya.

Sebanyak 15 orang pekerja PetroChina yang bekerja di Betara Gas Plant (BGP) yang positif Covid-19, saat ini sebagian besar sudah dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Jambi. Sedangkan beberapa lainnya masih ditempatkan di fasilitas isolasi PetroChina di Betara.

"Sebagian besar pasien positif Covid-19 di PetroChina merupakan pekerja subkontraktor yang berasal dari beberapa perusahaan, termasuk PT CUA dan PT SNP," ujar Dencio.

Selain itu, sebanyak 442 pekerja PetroChina, termasuk 92 karyawan PetroChina dan 350 pekerja subkontraktor telah menjalani tes PCR di Betara. Langkah ini diambil sebagai upaya perusahaan untuk memetakan potensi penyebaran Covid-19 di fasilitas operasi perusahaan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo menegaskan industri hulu migas telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk pekerjanya di saat pandemi Covid-19.

"Industri hulu migas berkontribusi langsung pada ketahanan energi. Karena itu, kami terus mengingatkan seluruh KKKS Migas untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat bagi seluruh pekerja guna menjamin kegiatan operasi yang aman," ujar Adiyanto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.