Sukses

Toleransi Iduladha di NTT, Umat Katolik Bantu dan Dapat Daging Kurban

Di Hari Raya Idul Adha 1444 H, Jumat (31/7/2020), jemaah masjid Al-Hidayah Sikka, bukan saja membagikan hewan kurban kepada fakir miskin, tetapi juga bagi umat non muslim.

Liputan6.com, Kupang - Toleransi antara umat beragama di NTT patut jadi contoh. Daerah berbasis kepulauan ini, bukan saja terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga kerukunan antar umat beragama.

Di Hari Raya Iduladha 1444 H, Jumat (31/7/2020), jemaah Masjid Al Hidayah Sikka, bukan saja membagikan hewan kurban kepada fakir miskin beragama Islam, tetapi juga bagi umat nonmuslim.

Sebanyak 250 fakir miskin dan 130 umat nonmuslim yang berdomisili di sekitar Masjid Al Hidayah kampung Buton, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, mendapatkan paket daging kurban dari panitia di masjid setempat.

Uniknya, umat katolik yang ada di wilayah kampung buton pun turut membantu umat muslim di Masjid Al-hidayah memotong dan membagikan hewan kurban. Kerja sama dan toleransi antarumat beragama ini sudah dibangun sejak jaman dahulu.

"Ini adalah kebiasaan kami tiap tahun, bukan hanya yang muslim namun juga nonmuslim juga diberikan jatah daging hewan kurban pada Hari Raya Iduladha,” ujar Ketua Takmir Masjid Al Hidayah, Ishak Abdullah, kepada Liputan6.com, Jumat (31/7/2020).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Umat Muslim Bantu Jaga Gereja dalam Perayaan Hari Besar Umat Katolik

Menurut dia, panitia Iduladha di Masjid Al Hidayah, memotong 12 ekor hewan kurban. Hewan kurban itu merupakan pemberian dari umat muslim di wilayah Masjid Al Hidayah kampung buton.

"Walaupun bukan sesama muslim tetapi umat non mislim pun kami tetap berbagi. Ini sebagai bentuk toleransi antara umat beragama," ujarnya.

Sementara Ferdinandus Nong Oli Ketua RT 02, RW 02 Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, mengaku setiap upacara keagamaan umat muslim, ia bersama warga yang beragama nonmuslim selalu datang untuk membantu.

"Toleransi beragama seperti ini sudah kami laksanakan sejak dahulu. Bukan hanya upacara agama Islam saja tetapi hari raya agama Katolik pun umat muslim yang ada disini selalu hadir untuk menjaga keamanan di gereja," ungkapnya.

Ia berharap kepada semua umat beragama untuk tetap saling menjaga kerukunan antarumat beragama, memupuk toleransi dan saling berbagi menjadi kunci utama hidup bersosial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.