Sukses

Brrr, Cilacap Disergap Suhu Musim Dingin Kiriman Benua Australia

Massa udara yang bergerak dari belahan bumi selatan atau dari Benua Australia membawa suhu udara dingin ke belahan bumi utara atau ke Asia, termasuk Indonesia

Liputan6.com, Cilacap - Beberapa pekan ini, suhu udara lebih dingin dari biasanya. Banyak yang bertanya kenapa suhu udara begitu dingin padahal matahari terik pada siang harinya.

Suhu dingin yang belakangan terjadi tak lepas dari perubahan musim. Memasuki musim kemarau, gerak semu matahari begeser ke belahan bumi utara.

Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan udara di belahan bumi bagian utara dan selatan. Perbedaan tekanan udara memicu pergerakan massa udara dari belahan bumi selatan menuju belahan bumi utara.

Massa udara yang bergerak dari belahan bumi selatan atau dari Benua Australia membawa suhu udara dingin ke belahan bumi utara atau ke Asia, termasuk Indonesia. Hal ini membuat suhu udara di Indonesia terasa lebih dingin dari biasanya.

Selain faktor perubahan musim, udara dingin juga disebabkan minimnya tutupan awan. Tanpa tutupan awan, sinar matahari langsung menerpa bumi. Inilah kenapa siang hari begitu terik.

Pada malam hari, radiasi dari paparan sinar matahari dilepas. Namun karena tutupan awan minim, radiasi panas matahari tidak dipantulkan ke bumi, tetapi langsung dilepas ke atmosfer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Suhu Terendah Puncak Musim Dingin di Cilacap

Inilah kenapa pada malam hari suhu udara lebih dingin. Puncak suhu dingin biasanya terjadi pada pagi hari sebelum matahari terbit.

"Di Cilacap, suhu minimum antara 19° derajat hingga 23 derajat Celcius," kata Prakirawan Stasiun Geofisika Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan.

Di dataran tinggi Dieng, suhu udara bahkan sempat mencapai -3 derajat Celcius pada pagi hari. Suhu sedingin itu membuat embun membeku.

Fenomena ini biasa disebut embun upas atau salju Dieng. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Musim kemarau diperkirakan akan berakhir antara bulan September atau Oktober. Memasuki musim penghujan, suhu udara berangsur menghangat.

Prinsip yang sama berlaku pada musim hujan. Angin akan berembus dari benua Asia menuju benua Australia dengan membawa udara panas dan lembab. Tutupan awan yang hanpir menutup atmosfer mengurung radiasi matahari sehingga suhu udara terasa hangat, bahkan panas di sebagian wilayah.

3 dari 3 halaman

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini