Sukses

Usai 1 Orang Meninggal, Belasan Karyawan Perusahaan Amoniak Alami Sakit Misterius

Sampai saat ini belum diketahui penyakitnya.

Liputan6.com, Banggai - Usai seorang karyawan berinisial AG meninggal dunia, belasan karyawan PT Panca Amara Utama (PAU) di Kintom Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, mengalami sakit yang sampai saat ini belum diketahui penyakitnya.

Informasi yang dihimpun, almarhum AG merupakan karyawan PT PAU yang meninggal dunia karena sakit. Pria asal Provinsi Banten itu sempat dilarikan ke rumah sakit swasta yang ada di Kota Luwuk. Sempat mendapatkan pertolongan medis karena banyak mengeluarkan lendir dari hidung dan mulut, AG akhirnya dilaporkan meninggal dunia.

Petugas perawatan yang menangani kasus itu pun dikabarkan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Setelah meninggal dunia, jenazah AG diterbangkan ke Banten untuk dikebumikan, Selasa (21/7/2020).

Beberapa hari kemudian, seorang karyawan berinisal BS yang menempati camp karyawan yang sebelumnya ditempati AG ikut sakit. Kemudian, belasan karyawan juga dikabarkan menyusul mengalami sakit. Beberapa di antara mereka kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara lainnya dalam perawatan di camp karyawan.

Belum diketahui pasti penyakit apa yang diderita para karyawan, sebab pihak Management PT PAU memilih bungkam. Leonard Hutabarat, Community Development PT PAU saat coba dikonfirmasi hanya mengatakan belum bisa memberi jawaban karena pihaknya masih melakukan rapat bersama management.

"Mohon maaf, nanti saya bisa info lanjut untuk diskusi dikarenakan saya masih ada meeting. Mohon maaf sebelumnya," kata Leonard, dikutip Antara.

Sikap diam Management PT PAU itu membuat beberapa masyarakat bersuara di media sosial Facebook. Salah satunya muncul dari akun bernama Joel Noho. Dalam status facebook-nya, akun Joel Noho memertanyakan sikap Management PT PAU yang enggan menjelaskan penyakit yang tengah diderita belasan karyawannya itu.

Akun ini juga menyebut bahwa mereka sebagai masyarakat Kecamatan Kintom merasa ketakutan karena ada tenaga kerja lokal di perusahaan itu. Ia juga mengingatkan pengguna Facebook lainnya dengan mengungkapkan bahwa seorang korban yang merupakan karyawan telah wafat dengan inisial AG, warga Banten.

"Dan yang menempati kamar si korban ikut terjangkit, waspada..," tulisnya.

Sementara itu, humas Gugus Tugas Covid-19 Nurmasita Datu Adam saat dikonfirmasi, membenarkan ada karyawan PT PAU yang meninggal dunia. Nurmasita juga tidak membantah terkait belasan karyawan perusahaan amoniak itu yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Hanya jumlahnya tidak sebanyak informasi yang beredar.

"Sebelumnya lima orang dirawat, tapi per Kamis (23/7) sudah ada sekitar 12 orang karyawan PT PAU yang dirawat," ungkap Nurmasita.

Nurmasita menjelaskan meski mereka saat ini tengah dirawat dan dipantau langsung tim Gugus Tugas Covid-19 Banggai, namun mereka belum dikategorikan sebagai pasien konfirmasi, sebab masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dahak (swab).

"Yang lima orang pertama itu sudah dikirim sampel swabnya. Kita masih menunggu," katanya.

Nurmasita juga menjelaskan berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak perusahaan. Saat ini PT PAU telah menerapkan lockdown area. Seluruh karyawan yang ada di dalam area perusahaan tidak diperkenankan keluar, demikian juga yang dari luar tak diperbolehkan masuk.

"Informasinya juga bahwa karyawan lokal sudah diistirahatkan sementara. Mereka belum dibolehkan masuk kerja," kata Nurmasita mengungkapkan hasil pertemuan dengan pihak PT PAU.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.