Sukses

Dukun Turun Tangan Cari Orang Tenggelam di Agam

Tim gabungan memberikan kesempatan kepada dukun tersebut melakukan proses pencarian karena menghargai kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Liputan6.com, Agam - Hingga hari ke-4 pencarian seorang pria yang hilang di Sungai Batang Masang, Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat masih belum membuahkan hasil.

Pria berusia 35 tahun itu hilang di aliran sungai tersebut pada Jumat, 17 Juli 2020 saat mencari lokan bersama rekannya. Ketika menyelam, ia tak muncul lagi ke permukaan.

Kini, pencarian pria tersebut melibatkan orang pintar atau dukun. Pihak keluarga meminta kesempatan agar dukun tersebut bisa ikut membantu mencarinya.

"Iya ada permintaan seperti itu dari keluarga korban, kami menghargai hal tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Syafrizal kepada Liputan6.com, Selasa (21/7/2020).

Dukun tersebut sudah ikut dalam proses pencarian sejak kemarin. Pihaknya memberikan kesempatan tersebut karena menghargai kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Tim gabungan kemarin, baru mulai proses pencarian pukul 14.00 WIB, karena keluarga korban meminta waktu untuk dukun tersebut sejak pagi.

"Kemudian hari ini mereka minta proses pencarian oleh tim gabungan dimulai pukul 13.00 WIB," jelasnya.

Syafrizal menyebut kearifan lokal seperti itu tetap ditampung, dan tim gabungan tetap bersiaga di lokasi tersebut.

Ia mengungkapkan proses pencarian yang dilakukan tim gabungan akan sampai ke muara sungai. Proses pencarian juga menggunakan sonar atau pendeteksi gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dipancarkan ke dasar air.

"Sonar itu akurasi juga hanya 40 persen," katanya.

Kendala dari sonar ini, lanjutnya, air sungai yang keruh sehingga hasilnya tidak optimal. Penyelam dari tim gabungan juga terkendala oleh kondisi air tersebut.

Kemudian Sungai Batang Masang juga diketahui merupakan habitat buaya muara. Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab tenggelamnya pencari lokan tersebut.

"Sungai ini memang habitat buaya, tetap saat kejadian hingga kini belum ada tanda-tanda kalau korban dimangsa buaya," ujarnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.