Sukses

Merentangkan Jalan, Meretas Harapan Warga Payangan Gianyar

Proyek TMMD 108 Kodim 1616/Gianyar di Desa Buahan Kaja, Payangan membuka jalan desa yang ratusan tahun terisolasi dan kesulitan karena tidak memiliki akses jalan.

Liputan6.com, Denpasar Langkahnya begitu cekatan. Pagi-pagi buta ia sudah bangun dari tidurnya. Ia harus mengantar anaknya ke sekolah. Bukan tanpa alasan, pria bernama Anak Agung Arianta sudah terjaga dari tidurnya ketika fajar belum terlihat. Medan menuju sekolah dari tempat tinggalnya di Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali penuh rintangan.

"Warga di sini harus melewati jalan setapak. Lampu penerangan juga seadanya saja," kata Anak Agung Arianta membuka perbincangan Liputan6.com, Kamis (16/7/2020).

Apalagi jika turun hujan, Arianta mengatakan rintangan dalam perjalanan semakin berat. Sepatu atau sandal serta pakaian sudah pasti terkena lumpur yang menggenang. "Jalanya parah sekali, apalagi kalau turun hujan. Kita jalan merayap. Jalanan licin dan sempit. Jika mau sekolah, anak-anak diantar orangtua," tutur dia.

Jalan itu satu-satunya akses bagi warga untuk beraktivitas, baik untuk pergi ke sekolah, ke pasar atau aktivitas lainnya. Butuh waktu sekitar 30 menit lebih untuk menuju jalan raya. Sekitar 30 kilometer jarak tempuhnya. Jalan itu biasa digunakan sebagai akses bagi warga Banjar Saren, Desa Kerta dan Banjar Singaperang, Desa Buahan Kaja untuk saling terhubung.

"Saya sejak tahun 1950-an tinggal di sini. Tahun 1963 waktu letusan Gunung Agung, kakek saya sudah lahir di sini. kalau secara turun-temurun sudah seratus tahunan sudah tinggal di sini. Dan, kondisinya ya seperti ini," ujarnya.

Tapi itu dahulu, kala akses jalan belum tersentuh pembangunan. Kini, kisah itu akan menjadi kenangan manis. Sebab, warga tak perlu lagi merayap untuk beraktivitas. TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 Kodim 1616/Gianyar menyulap semuanya. Ya, kondisinya kini telah berubah total.

"Dengan adanya jalan ini sekarang akses jalan sudah bagus. Tidak perlu merayap dan kotor lagi. waktu tempuh juga cukup lima menit saja. Saya ucapkan terima kasih kepada Kodim 1616/Gianyar," ucapnya.

Saking senangnya, Arianta dan keluarganya merelakan lahan mereka untuk dijadikan akses jalan program TMMD ke-108 Kodim 1616/Gianyar. Itu semua ia lakukan untuk masa depan masyarakat kedua desa yang lebih baik lagi.

"Perlu diketahui, sebagian dari tanah yang dipakai jalan ini milik dari keluarga kami. Dan, itu juga kami relakan untuk dipakai jalan penghubung yang di mana nantinya kita mengharapkan kedua desa ini bisa beraktivitas lebih lancar untuk meningkatkan perekonomian di masa mendatang," harap Arianta.

Ya, TMMD ke-108 Kodim 1616/Gianyar salah satu kegiatannya adalah membuka jalan yang menghubungkan dua desa yakni, Desa Buahan Kaja dan Desa Kerta. Akses jalan itu tepatnya dibangun dari Banjar Singaperang, Desa Buahan Kaja menuju Banjar Saren, Desa Kerta.

Dansatgas TMMD ke-108 yang juga Komandan Kodim 1616/Gianyar, Letkol Inf Frandi Siboro menjelaskan, seperti kegiatan sebelumnya, TMMD kali ini juga menyasar dua kegiatan. "Ada sasaran fisik dan sasaran non-fisik. Sasaran fisik berupa pengerjaan jalan sepanjang 2.359 meter dengan lebar 8 meter," ujarnya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akses Menuju Sekolah Lebih Mudah dan Dekat

Tak hanya itu, TMMD juga membangun satu unit bough deckker atau jembatan kecil sebanyak satu unit dengan panjang 10 meter, lebar 8 meter dengan ketinggian 5 meter. "TMMD ini juga menyasar pembuatan box culvert sebanyak 4 unit dengan panjang 120 meter, lebar 80 sentimeter dengan ketinggian 80 sentimeter," ucap Letkol Frandi.

Sasaran fisik lainnya adalah beton sikluf dengan panjang 250 meter. Dengan menerjunkan sebanyak 150 personel, Letkol Frandi optimistis pengerjaan TMMD selesai tepat waktu pada 29 Juli 2020 sejak dikerjakan pada 30 Juni 2020.

Pandemi Virus Corona atau Covid-19 tak mengganggu jalannya pengerjaan TMMD. Seluruh personel dan masyarakat yang terlibat tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagaimana disyaratkan pemerintah seperti memakai masker, menjaga jarak fisik dan penyediaan air bersih untuk cuci tangan serta hand sanitizer.

Seluruh lokasi yang dijadikan sasaran pun tak luput dari penyempotan disinfektan sebelum pengerjaan dimulai. Sedangkan untuk kegiatan non-fisik di antaranya penyuluhan di bidang wawasan kebangsaan, bela negara, kegiatan penyuluhan di bidang pertanian, bidang agama, Kamtibmas dan kebencanaan, khususnya penanggulangan Virus Corona atau Covid-19.

Bukan tanpa alasan sasaran TMMD dipusatkan di lokasi tersebut. Menurut Letkol Frandi, satu pertimbangannya lantaran masyarakat di kedua desa tersebut sangat memerlukan akses jalan. "Jalan ini sangat membantu kegiatan masyarakat sebagai akses kegiatan sehari-hari dari sisi ekonomi, agama, pendidikan dan perdagangan," tutur dia.

Dengan adanya jalan ini, maka masyarakat akan semakin efisien dalam hal waktu tempuh ke lokasi-lokasi penting yang ada di kedua desa. Misalnya ketika masyarakat hendak menuju pasar yang ada di Desa Buahan Kaja. Lalu juga sekolah, khususnya SD dan SMP yang ada di kedua desa ini.

"Sebelum ada jalan ini, mereka harus memutar cukup jauh. Sekarang jarak tempuhnya hanya 2,3 kilometer saja," paparnya.

Letkol Frandi bercerita, bukan tanpa rintangan bagi institusinya melakukan pengerjaan TMMD ini. Kontur medan yang relatif tinggi menuntutnya harus benar-benar mencari rute yang baik menghindari bencana. "Tentunya agar jalan yang dibangun kuat dan tidak longsor karena kontur medannya berada di ketinggian," harap dia.

Ia bersyukur program TMMD dengan anggaran Rp1,9 miliar ini disambut antusias oleh masyarakat. "Salah satu bentuk partisipasi masyarakat adalah mereka merelakan sebagian dari tanahnya yang sebelumnya tidak dilintasi jalan untuk dibuka sebagai jalan yang menghubungkan kedua desa. Itu murni merupakan asprasi dan wujud keikutsertaan serta sinergi TNI-Rakyat dalam TMMD ini," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.