Sukses

Gelar Rapid Test Massal, BIN Minta Warga Jangan Abai Protokol Kesehatan

BIN juga mengerahkan 40 tenaga medis dari Medical of Intelligence untuk menangani pegawai Pemkot Tangerang Kota mengikuti rapid test dan swab test.

Liputan6.com, Banten - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test massal di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk kesekian kalinya dalam rangka membantu pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN Brigjen TNI Irwan Mulyana mengatakan, dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000 alat rapid kit untuk mengakomodir masyarakat mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini sebagaimana arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.

"Seperti biasa kita menyiapkan 1.000 alat rapid test untuk membantu pemerintah Kota Tangerang melalukan testing cepat ini," ucap Brigjen TNI Irwan Mulyana di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Rabu (15/7/2020).

BIN juga menerjunkan dua unit Mobil Laboratorium PCR untuk melakukan uji Swab Test serta dua unit mobil ambulans. Mobil laboratorium milik BIN ini diperuntukan untuk warga yang hasilnya menunjukan reaktif. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu 5 jam.

Mobile Laboratorium COVID-19 ini, merupakan laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.

Selain itu, BIN juga mengerahkan 40 tenaga medis dari Medical of Intelligence untuk menangani pegawai Pemkot Tangerang Kota mengikuti rapid test dan swab test.

Irwan menambahkan pertimbangan penunjukkan lokasi rapid test ini merupakan permintaan dari Pemerintah Kota Tangerang. Lokasi ini dianggap rawan penyebaran Covid-19 dibanding wilayah lain di Tangerang Kota.

"Kita membantu pemerintah daerah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini melanda bangsa kita. Pemilihan lokasi ini berdasarkan permintaan dari Pemerintah Kota Tangerang karena mungkin atas pertimbangan pemerintah kota cukup rawan," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Patuhi Protokol Kesehatan

Lebih lanjut, Irwan mengajak masyarakat semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Menurutnya, tidak ada arti bila test cepat atau PCR test dilakukan masif namun masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

"Ini tidak ada artinya apabila masyarakat tidak disiplin. Jadi kunci utama dari kegiatan ini adalah kedisiplinan masyarakat. Masyarakat wajib untuk mengikuti aturan dari Pemerintah untuk jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan. Apabila kita memang harus berada di tempat kerumunan ya kembalinya kita harus segera mandi. Itu kunci utamanya. Ke depan kita akan menghadapi tantanan hidup baru. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini harus menjadi terbiasa dalam kehidupan kita," tuturnya.

Sementara itu, Walikota Tangerang, Arief Wismansyah mengungkapkan trend kasus positif Covid-19 di Tangerang Kota cenderung menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Arief mengatakan, bantuan rapid test gratis dari BIN sangat membantu upaya Pemkot Tangerang untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kami atas pemerintah dan masyarakat kota tangerang mengucapkan terima kasih buat jajaran medical intelligence, yang hari ini melaksanakan pemeriksaan rapid test dan PCR test. Mudah-mudahan ini membantu kami pemerintah daerah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di kota tangerang," jelasnya.

Arief mengatakan kota Tangerang masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL). PSBB dan PSBL ini semata-mata untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak meluas.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan razia wajib pakai masker di lingkungan Tangerang Kota.

"Kita punya semangat yang luar biasa. Artinya keselamatan menjadi yang utama meskipun aktivitas masyarakat yang semakin meningkat. Jadi mudah-mudahan kita saling bergotong royong dan mawas diri," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.