Sukses

Berpelesir ke Air Terjun Rodang Puni, Surga Tersembunyi di Ngada NTT

Kabupaten Ngada, NTT memiliki banyak potensi wisata yang yang belum tersingkap keindahannya. Seperti air terjun Rodang Puni yang berada di batas alam antara desa Ria dan desa Ngara, kecamatan Riung Barat.

Liputan6.com, Sikka - Kabupaten Ngada, NTT memiliki banyak potensi wisata yang yang belum tersingkap keindahannya. Seperti air terjun Rodang Puni yang berada di batas alam antara desa Ri'a dan desa Ngara, Kecamatan Riung Barat.

Keindahan air terjun Rodang Puni sungguh memesona. Keberadaannya menyimpan keindahan alam yang tak pernah habis. Kucuran air dari ketinggian 50 meter yang memantulkan rona sungguh memikat hasrat pengunjung.

Di bawah kucuran air terjun, terdapat telaga kecil dengan diameter sekitar 50 meter. Pinggiran telaga dikelilingi bebatuan dan dihiasi tumbuhan hijau bergelantungan di bibir tebing.

Air telaga yang tenang memberikan keteduhan jiwa setiap pengunjung. Di lokasi ini, terdapat spot foto yang bakal membuat wisatawan bisa berswafoto ria.

Untuk mencapai wisata air terjun Rodang Puni, boleh dibilang melelahkan. Anda harus menempuh perjalanan 80 km dari ibu kota Bajawa. Perjalanan terasa sulit karena sebagian ruas jalan menuju wilayah ini masih rusak. Setelah tiba di Maronggela, ibu kota kecamatan Riung Barat, perjalanan masih berlanjut ke desa Ri'a, 4 km arah timur laut Maronggela.

Jika Anda pencinta alam atau pelancong, mungkin ini akan menjadi perjalanan yang asyik dan menyenangkan. Karena, dari desa Ri’a, Anda harus bersiap-siap berjalan kaki sekitar 5 km menuju lokasi wisata.

Jangan lupa membawa bekal, karena di sana, belum ada yang berjualan makanan. Tak ada rumah penduduk di sana. Kecuali binatang hutan yang menjadi pemilik alam. Sepanjang perjalanan setapak, pengunjung disugihi panorama alam yang menawan dan sejuk.

Untuk mencapai air terjun Rodang Puni, bisa ditempuh melalui Riung wilayah pantai. Hanya saja Anda perlu waktu lima jam untuk tiba di lokasi.

Warga Desa Ri'a, Yohanes Itan, mengatakan, pada bulan Juli-Oktober, warga desa setempat rutin menggelar atraksi budaya seperti caci dan tandak di lokasi wisata air terjun.

Menurut dia, potensi air terjun Rodang Puni bisa dimanfaatkan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air.

"Dahulu, pernah ada yang datang survei, kalau tidak salah dari salah satu dinas di kabupaten. Tetapi, sampai sekarang belum ada kejelasan," katanya kepada wartawan, Sabtu 11/7/2020).

Ia berharap pemerintah daerah segera menata potensi wisata itu dengan memperbaiki infrastruktur dan menyediakan fasilitas agar bisa memikat wisatawan.

"Jika dikelola dengan baik, pasti akan berdampak baik, bagi daerah dan ekonomi warga setempat," dia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.