Sukses

Sang Paman Ungkap Wasiat Pelda Anumerta Rama Sebelum Dimakamkan

Jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi sudah dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru. Kepergian untuk selamanya itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.

Sebelum gugur di Kongo sebagai prajurit pasukan perdamaian PBB, Pelda Rama sudah berencana pulang ke rumahnya di Jalan Garuda Sakti kilometer 6, Desa Karya Indah, Kabupaten Kampar. Rencananya pada September, Rama mendapat cuti.

Menurut paman Rama, Jonatan, prajurit Denpal 1/4 Pekanbaru itu sempat mengutarakan keinginannya berkurban pada Hari Raya Idul Adha nanti. Rama ingin menyerahkan satu ekor kambing di masjid dekat rumahnya.

"Dia ingin berkurban, kalau sapi itukan satu keluarga, karena belum cukup ya satu ekor kambing saja katanya," cerita Jonatan di rumah duka, Jumat siang, 3 Juli 2020.

Keinginan korban yang tak kesampaian ini bakal ditunaikan keluarganya. Apalagi Idul Adha tak sampai satu bulan lagi.

Selain kurban, keinginan lain Pelda Rama adalah mengajak keluarganya jalan-jalan ke Danau Toba. Danau terluas di Indonesia ini merupakan tempat tak asing bagi Rama.

"Keluarga banyak tinggal di sana, keluarga dari pihak ayah," kata Jonatan.

Di sisi lain, Jonatan menjelaskan keterlambatan kepulangan jenazah Rama ke tanah air. Salah satunya penerbangan yang terbilang jarang dari Kongo.

"Di sana itu pesawat satu kali seminggu saja, biasanya berangkat Senin," kata Jonatan.

Dan ketika pesawat berangkat pada Senin pagi, tambah Jonatan, Pelda Rama pada malam harinya gugur saat menjalankan tugas.

"Makanya menunggu Senin berikutnya, itupun dibawa ke Uganda. Dilaksanakan otopsi terlebih dahulu," kata Jonatan.

Pelda Anumerta Rama merupakan kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB (Monusco) dari Indonesia di Kongo. Dia menjadi korban serangan pemberontak Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) pada Senin malam (22/6/2020) waktu setempat.

Saat itu, Serma Rama sedang patroli bersama rombongan. Tiba-tiba dia diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.