Sukses

Buntut Rusuh Pembagian BLT di Mandailing Natal, Kepala Desa Mengundurkan Diri

Kepala Desa (Kades) Mompang Julu, Hendri Hasibuan, mengundurkan diri.

Liputan6.com, Mandailing Natal Kepala Desa (Kades) Mompang Julu, Hendri Hasibuan, mengundurkan diri. Pengunduran diri oleh Kades Hendri terkait kerusuhan yang terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).

Kabar pengunduran Hendri sebagai Kades diperoleh dari Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja. Tatan mengatakan, pengunduran diri Kades berdasarkan surat pernyataan bermaterai 6000.

"Surat pernyataan dibuat Kepala Desa, bahwa dirinya sudah mengundurkan diri," kata Tatan, Selasa (30/6/2020).

Kerusuhan terjadi di Desa Mompang Julu menyusul protes terhadap pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan penggunaan Dana Desa. Masyarakat ada yang tidak mendapatkan BLT sebesar Rp600.000.

Warga yang menuntut pemberhentian Kepala Desa berunjuk rasa dan memblokade Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Aksi ini berujung pada tindakan anarkistis. Massa melempari polisi, membakar 1 sepeda motor dan 2 mobil.

"Termasuk kendaraan dinas Wakapolresta Madina," sebut Tatan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Terluka

Dalam kerusuhan, sekurangnya 6 personel polisi terluka. Mereka sempat mendapatkan perawatan medis. Sementara Jalinsum yang diblokir penghubung Padangsidimpuan-Panyabungan saat ini sudah dibuka kembali.

"Situasi sudah kondusif. Arus lalu lintas sudah bisa dilalui kendaraan bermotor," terang Tatan.

Hingga saat ini belum ada warga atau terduga provokator yang diamankan terkait kerusuhan. Polisi masih melakukan penyelidikan, juga akan mengusut persoalan pembagian BLT yang jadi tuntutan warga.

"Personel, termasuk 1 Satuan Setingkat Kompi atau SSK Brimob masih disiagakan di sana," Tatan menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.