Sukses

Harimau Kedua yang Tertangkap di Solok Diberi Nama Putra Singgulung

Harimau ke-2 yang masuk perangkap ini jantan berusia sekitar 1,5 tahun.

Liputan6.com, Solok - Dokter menyimpulkan, seekor harimau Sumatra yang masuk perangkap di Nagari Gantuang Ciri, Kabupaten Solok, Sumatera Barat berjenis kelamin jantan.

Sebelumnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, memperkirakan harimau kedua yang masuk perangkap itu merupakan induk dari harimau yang sudah lebih dahulu tertangkap.

"Usianya sekitar 1,5 tahun, diperkirakan masih ada hubungan darah dengan yang sebelumnya," kata Kepala BKSDA Sumbar, Erly Sukrismanto.

Erly bilang hingga kini perangkap masih dipasang di lokasi karena induknya diperkirakan masih berkeliaran di sana. Namun dia berharap satwa itu kembali ke hutan sehingga tak lagi masuk ke perangkap yang sengaja dipasang BKSDA Sumbar.

Harimau kedua yang masuk ke perangkap pada Sabtu 27 Juni 2020 sore itu diberi nama Putra Singgulung. Satwa dilindungi ini direhabilitasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra (PRHS) Dharmasraya menyusul adiknya yang sudah terlebih dulu dibawa ke sana.

"Hasil pemeriksaan dari dokter hewan, kondisi harimau jantan ini sehat," dia menjelaskan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rencana Pelepasliaran 2 Harimau

BKSDA Sumbar juga bakal segera melepasliarkan harimau tersebut, namun akan dipantau terlebih dahulu perkembangannya selama rehabilitasi di PHRS Dharmasraya.

Upaya penangkapan harimau di Nagari Gantuang Ciri dilakukan sejak dua minggu lalu, setelah warga melaporkan ada tiga ekor harimau masuk ke area perkebunan.

Kemudian pada 13 Juni 2020, didapati satu ekor harimau berjenis kelamin betina masuk ke dalam perangkap tersebut. Harimau ini diberi nama Putri Singgulung.

Sebelum memasang perangkap, pengusiran sudah dilakukan bersama masyarakat setempat namun tidak membuahkan hasil.

"Pemasangan perangkap menjadi pilihan terakhir BKSDA," ujar Erly

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.