Sukses

Pemprov Banten Bakal Buka Kembali Destinasi Wisata

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membuka kembali sejumlah destinasi wisata, meski angka kasus positif Covid-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda menurun.

Liputan6.com, Banten - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membuka kembali sejumlah destinasi wisata, meski angka kasus positif Covid-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda menurun. Pemprov Banten berjanji bakal memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, termasuk memeriksa kesehatan dan rapid test kepada wisatawan.

"Pariwisata tertentu, kita akan rapid test dan (menaruh) alat kesehatan di lokasi wisata," kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, di rumah dinasnya di Kota Serang, Senin (29/6/2020).

Sedangkan di wilayah Tangerang Raya, WH berencana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jangka panjang di wilayah Tangerang Raya, hingga Covid-19 tidak ada lagi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan data yang di ambil dari infocorona.bantenprov.go.id/kasus-terkonfirmasi, pasien positif Covid-19 di Kota Tangsel berjumlah 395 orang, kemudian di Kota Tangerang berjumlah 468 orang, dan Kabupaten Tangerang 268 orang.

Sedangkan jumlah keseluruhan positif Covid-19 dari 8 kabupaten dan kota di Banten sebanyak 1.277 orang, antara lain 318 dirawat, 873 sembuh, dan 86 meninggal dunia.

"PSBB di tiga wilayah (terus di perpanjang), dengan pertimbangan saya ingin menyentuh sampai titik nol," katanya.

Meski PSBB diperpanjang, WH mengaku ada kebijakan dan aktivitas masyarakat yang akan di longgarkan, seperti beribadah hingga merayakan Iduladha. Bahkan lokasi wisata, terutama kawasan Anyer hingga Carita, dan pusat perbelanjaan di Banten juga akan dibuka.

Meski di buka, WH mengklaim lokasi keramaian itu akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Idul dha boleh dengan jaga jarak, potong (hewan) kurban boleh, karena tradisinya memang orang potong hewan hadir di situ. Pasar, mal, dengan jaga jarak. Pabrik dan industri juga silahkan buka," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.