Sukses

Cuaca Buruk Jadi Kendala Pencarian Korban Kapal Karam di Padang

Cuaca yang tidak bersahabat di lautan memaksa Tim SAR menghentikan pencarian sementara.

Liputan6.com, Padang - Tim gabungan menghentikan pencarian sementara terhadap korban kapal nelayan yang karam di perairan Kota Padang, Sumatera Barat karena cuaca yang tidak mendukung.

"Dihentikan karena badai di tengah laut," kata Kepala Kantor SAR Padang, Asnedi kepada Liputan6.com, Senin (22/6/2020).

Kapal tersebut karam pada Minggu 21 Juni 2020 sore karena dihantam hujan dan gelombang tinggi. Kapal tersebut berisi 13 orang, antara lain 3 awak kapal dan 10 pemancing, 10 di antaranya sudah ditemukan dan 3 lagi masih hilang.

Asnedi menyebut, pencarian akan dilanjutkan hari ini, Selasa (23/6/2020), titiknya masih di sekitar lokasi karamnya kapal di Pulau Pisang Gadang Kota Padang.

Sepuluh orang yang ditemukan tadi, lanjutnya sudah dievakuasi dalam keadaan selamat, 6 orang pertama ditemukan mengapung di bangkai Kapal.

Kemudian 3 orang lagi ditemukan 10 kilo meter dari titik lokasi kapal karam, dan 1 orang setelahnya ditemukan oleh kapal nelayan.

"Mereka ditemukan dalam keadaan lemas dan langsung dievakuasi," ujarnya.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, memperkirakan gelombang tinggi hingga 4,5 meter terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai dan Bengkulu.

"Perkiraan ini berlaku hingga 3 hari ke depan," kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Ferdy Gustian.

Kemudian di wilayah barat Kepulauan Mentawai terdapat potensi gelombang laut hingga 3 meter, dan di perairan pesisir Sumbar setinggi 1,25 meter.

"Kondisi cuaca di laut diperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.