Sukses

Kisah Perjuangan Guru di Mamasa, Lewati Jalan Curam Agar Siswa Bisa Ujian

Sejumlah guru di Mamasa harus melewati medan yang berat agar siswanya dapat mengikuti ujian semester, karena mereka tak bisa melaksanakan ujuan secara daring

Liputan6.com, Mamasa - Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah guru di SDN 008 Buntubuda, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat harus berkeliling kampung melawati jalan curam, lincin dan berlumpur untuk membagikan lembar soal ujian semester kepada siswanya.

Hal itu harus mereka lakukan, karena lokasi sekolah dan rumah siswa tidak terjangkau jaringan internet untuk melakukan ujian semester secara daring. Mereka harus mendatangi satu persatu rumah siswa untuk menjawab soal ujian.

"Kami harus mengatar dan menunggu siswa selesai menjawab, kemudian mengumpulkan kembali hasil pekerjaan mereka, untuk diperiksa dan menjadi penilaian” kata Elsi, seorang guru di SDN 008 Buntubuda kepada Liputan6.com, Jumat (12/06/2020).

Elsi menambahkan, mereka harus menunggu siswanya selesai menjawab semua soal ujian. Karena, terdapat beberapa siswa kesulitan atau kurang memahami soal ujian, sehingga harus didampingi.

"Kadang ada siswa yang kurang memahami soal-soal yang sudah diberikan, jika ditinggalkan, lalu dimana lagi mereka bertanya," ujar guru di pinggiran Mamasa ini.

 

Simak Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengorbanan Guru

Pengobanan ini harus dilakukan oleh Elsi bersama beberapa rekannya, agar semua siswanya dapat mengikuti ujian semester. Terlebih, ujian kali ini sangat menentukan bagi siswa, untuk melihat, layak atau tidaknya mereka naik ke kelas berikutnya.

"Semester ini merupakan semester genap atau semester kenaikan kelas bagi siswa, sehingga dianggap sangat penting," dia menjelaskan.

Mengunjungi siswa di rumahnya untuk mengikuti ujian semester sudah seminggu dilakukan para guru di SDN 008 Buntubuda. Mereka ikhlas menjalankan semua itu, karena memang sudah menjadi kewajiban mereka sebagai seorang guru untuk mencerdaskan siswanya.

"Meski pun proses semester dilakukan di rumah siswa, namun protokol kesehatan tetap diterapkan, mulai dari penggunaan masker, hingga jaga jarak antara siswa dengan gurunya," Elsi mengungkapkan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh sejumlah guru di SDN 014 Loko, Desa Mambulilling, Kecamatan Mamasa. Mereka harus mendaki Gunung Mabbulilling dan melintasi aliran sungai untuk mencapai rumah siswa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.