Sukses

Wali Kota Pekanbaru Akhirnya Pecat Camat yang Rekam Anak Buah Tanpa Busana

Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus ST mencopot camat yang menyuruh bawahannya masuk ke kolam ikan tanpa busana lalu merekamnya dalam video.

Liputan6.com, Pekanbaru - Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus ST mencopot jabatan oknum camat berbuat asusila. Pria inisial ABD ini diduga memerintahkan bawahannya masuk ke kolam ikan tanpa busana lalu merekamnya ke dalam video memakai ponsel.

Kasus camat berbuat asusila ini sudah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Hanya saja belum ada penetapan tersangka karena penyidik masih menunggu hasil laboratorium forensik.

Menurut Sekretaris Daerah Pemko Pekanbaru Muhammad Noer, pencopotan dilakukan agar pelaku fokus terhadap kasusnya. Firdaus juga sudah menunjuk pengganti ABD agar pelayanan masyarakat di kecamatan tidak terganggu.

"Jabatan camat diisi oleh pelaksana harian," kata Noer.

Menurut Noer, pembebasan tugas ABD dari jabatan merupakan perintah langsung Firdaus. Sampai kapan jabatan camat diisi oleh pelaksana harian, dia tak bisa memastikan.

"Ini instruktur pak wali agar konsentrasi menghadapi kasus itu," tegas Noer.

Noer menjelaskan, adanya camat bermasalah didengar Firdaus beberapa waktu lalu. Selain proses di kepolisian, Pemko Pekanbaru juga memerintahkan inspektorat memanggil pelaku.

Data dirangkum, ABD dilaporkan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik, Pasal 27 (1) jo Pasal 45 ayat (1) dengan ancaman pidana 6 tahun.

Kasus ini bermula ketika CGP yang merupakan bawahan ABD diminta mencari uang pinjaman Rp200 ribu tapi hanya berhasil mendapatkan Rp100 ribu.

Lantaran tak sesuai dengan keinginan, ABD tiba-tiba marah dan menyuruh korban untuk melepaskan seluruh pakaiannya, serta masuk ke dalam kolam ikan.

Cukup lama korban berada di kolam tanpa menggunakan pakaian. Setelah disuruh keluar kolam, ABD merekam korban memakai telepon seluler lalu mengirimnya ke korban.

Video ini sempat diperlihatkan kepada teman korban sehingga korban merasa dipermalukan. Tak lama setelah itu, korban pulang dijemput temannya karena merasa malu.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.