Sukses

Harga Fantastis Wastafel Canggih Anti Covid-19 Buatan Karyawan Korban PHK di Kendari

Sebuah wastafel anti Covid-19 buatan karyawan korban PHK di Kendari, bikin kaget karena mencapai jutaan rupiah. Berminat?

Liputan6.com, Kendari - Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah lembaga menunjukkan kreativitas memerangi penyebaran virus berbahaya ini. Salah satunya, aksi Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari memproduksi wastafel anti Covid-19, namun harganya bikin kaget.

Wastafel tersebut dibuat oleh karyawan korban PHK saat Covid-19 mulai merebak. Diketahui, ada sekitar 3.000 orang karyawan hotel di Kendari jadi korban PHK saat pandemi Covid-19.

Wastafel ini, terbuat dari bahan dasar besi. Dirakit setinggi 2,5 meter, alat pencuci tangan ini dilengkapi dengan tower yang mampu menampung air sebanyak 650 liter.

Kepala Balai Latihan Kerja La Ode Polondu mengatakan, keistimewaan alat pencuci tangan ini ada pada cara kerjanya. Tidak perlu menggunakan tangan untuk memutar keran air dan sabun.

Sehingga, masyarakat terhindar dari Covid-19 karena sering menyentuh kembali keran air. 

"Orang hanya perlu pakai kaki saja dan tinggal diinjak, jadi penyebaran virus bisa diminimalisir," ujar La Ode Polondu.

Dia menjelaskan, westafel tersebut dilengkapi dua pedal. Pedal kanan, untuk mengeluarkan sabun, sedangkan pedal kiri, untuk menyiram air.

"Kami punya instruktur yang merancang gambarnya, alat pencuci tangan ini hanya dibuat dalam waktu 8 hari sebanyak 24 buah," dia menerangkan.

Diketahui, selama pandemi Covid-19, BLK Kendari sudah membuat 30 ribu masker kain dan ribuan APD yang dibagikan kepada masyarakat dan tenaga kesehatan. Karyawannya, berasal dari korban PHK di berbagai perusahaan swasta di Sultra.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Capai Rp5 Juta per Set

Pihak BLK Kendari, sudah membuat alat pencuci tangan ini sebanyak 24 buah. Rencananya, mereka akan membuat sebanyak 120 buah dengan melibatkan peserta pelatihan. Total anggaran untuk membuat 120 set wastafel ini sebesar Rp600 juta.

"Anggaran untuk satu set alat adalah 5 juta," ujar La Ode Polondu.

Anggaran ini, digunakan untuk merakit rangka besi setinggi 2,5 meter, pengadaan seng pelat, satu set wastefel dan rakitan pedal serta keran air.

Sebanyak 432 peserta pelatihan, akan dilibatkan dalam pembuatan berbagai kerajinan tangan. Peserta sebanyak ini, direkrut secara bertahap.

Dia mengungkapkan, anggaran ini berasal dari Ditjen Binalattas Kementerian Tenaga Kerja. Pihaknya berharap, perekrutan tenaga kerja ini bisa mendukung pemerintah memerangi dampak dari pandemi Covid-19.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.