Sukses

Cerita Penjual Kopi di Manado Batal Haji Setelah Menabung 13 Tahun

Dia mengaku, pembatalan atau penundaan ibadah haji tahun ini sudah diprediksinya sejak beberapa waktu lalu. Apalagi pandemi Covid-19 yang terjadi, dan belum menunjukan tren penurunan.

Liputan6.com, Manado - Pemerintah Indonesia telah menunda penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Beragam tanggapan disampaikan calon jemaah haji, termasuk salah satu warga Manado, Haryanto.

"Bagi saya ini ini sesuatu yang menyedihkan, karena kita sudah menabung bertahun-tahun, bahkan antre selama delapan tahun untuk masuk kuota," ungkap Haryanto, Kamis (4/6/2020).

Pagi itu, Haryanto sedang menyiapkan bahan-bahan yang bakal disajikan di rumah kopi yang dikelolanya di Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Manado. Dari hasil penjualan kopi ini, dia menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Sutriah Yusuf.

"Tapi kita harus rasional, pelaksanaan ibadah haji tahun ini tidak bisa dipaksakan," sambungnya.

Haryanto menuturkan, lebih kurang 13 tahun silam dia sudah mulai menabung untuk mewujudkan impiannya bisa melaksanakan ibadah haji di Makkah. Setiap tahun, dia menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk bisa menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut.

"Memang haji adalah puncak dari pelaksanaan rukun Islam, dan ini impian semua umat Islam. Tapi karena kondisi sekarang abnormal, kita harus bisa menerima pembatalan ini," ujar Haryanto yang juga 'penggila' buku ini.

Di rumah kopi sederhana berukuran relatif kecil itu, terdapat sebuah rak yang penuh dengan buku, mulai dari tema sejarah, budaya, agama hingga politik ada di situ. Pengunjung yang datang menikmati kopi, bisa juga membaca buku-buku koleksinya.

"Setelah menabung beberapa tahun, pada 2012 saya mendapat nomor kuota untuk masuk calon jemaah haji," ujarnya.

Dengan mendapat kuota, Haryanto kemudian membayar biaya haji sebesar Rp25 juta. Setiap tahunnya terjadi perubahan ongkos naik haji, dan dia juga menyesuaikan dengan membayar selisihnya.

"Jadi yah sekitar 13 tahun menabung, dan harusnya berangkat tahun ini tapi batal," ujarnya.

Dia mengaku, pembatalan atau penundaan ibadah haji tahun ini sudah diprediksinya sejak beberapa waktu lalu. Apalagi pandemi Covid-19 yang terjadi, dan belum menunjukan tren penurunan.

"Sehingga menurut saya apa yang dilakukan pemerintah saat ini dengan menunda ibadah haji sudah tepat, untuk melindungi warganya dari pandemi ini," ujar Haryanto.

Haryanto berharap, pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga pada tahun 2021, dia bersama sang istri bisa mewujudkan impian mereka menjalankan ibadah haji.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.