Sukses

Kronologi Ambruknya Jembatan Sikabu yang Tewaskan 1 Pekerja

Jembatan Sikabu di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang sedang diperbaiki roboh, akibatnya 1 orang pekerja tewas.

Liputan6.com, Padang Pariaman - Jembatan Sikabu di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang sedang diperbaiki roboh, akibatnya 1 orang pekerja tewas tertimpa reruntuhan besi dan 4 lainnya mengalami cedera.

"Kejadiannya kemarin sore dan evakuasi sudah selesai dilakukan beberapa jam setelahnya," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Dian Nugraha Hyang Batara Wasida Putra Sakti, Rabu (3/6/2020).

Jembatan Sikabu merupakan jalur alternatif menuju lokasi kegiatan Musabaqah Tilawatul Quran (MTQ) ke-27 Nasional, yang akan dilaksanakan tahun ini di Stadion Utama Sumbar.

Kapolres menjelaskan peristiwa ini terjadi saat pekerja sedang memutus rangka atas jembatan, namun tiba-tiba penyambung bawah jembatas terlepas.

Akibatnya 5 orang pekerja terjatuh bersama rangka jembatan ke sungai, satu jam setelahnya 4 orang yang terjepit besi jembatan berhasil dievakuasi.

Kemudian satu korban lainnya, baru bisa dievakuasi setelah lebih dari dua jam setelah kejadian, pekerja tersebut meninggal karena luka berat di bagian kepala.

Ke-5 orang pekerja tertimpa reruntuhan besi yakni Adek (35), Pen (45), David (30), Edo (28) mengalami luka-luka, dan pekerja yang meninggal bernama Makbul Rasyid Hasibuan (37) warga Padang Sidempuan Sumatera Utara.

Jembatan Sikabu dalam proses perbaikan pascarusak akibat dihantam banjir 2017. Pemerintah Pusat mengucurkan dana sebesar Rp25 miliar untuk perbaikannya.

Sebelum diperbaiki, jembatan ini sudah ditinjau oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit. Rencananya jembatan baru akan dibangun sepanjang 100 meter dengan lebar 7 meter.

"Jembatan ini mesti diperbaiki karena selain akses bagi masyarakat juga jalan penghubung menuju Main Stadium Sumbar yang tengah dibangun," kata wakil gubernur beberapa waktu lalu.

Ia juga menyebut ketika itu, kondisi jembatan sangat memprihatinkan dikarenakan materialnya sudah rapuh dan bisa roboh sewaktu-waktu.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.