Sukses

Sambut 'New Normal', 2 Objek Wisata Ikonik di Cirebon Kembali Dibuka

Seiring dibukanya objek wisata ikonik di Cirebon pengelola bersama pemerintah setempat menerapkan aturan baru yang wajib dipatuhi pengunjung dalam upaya mencegah penyebaran covid-19.

Liputan6.com, Cirebon - Kebijakan pemerintah yang secara perlahan menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal membuka peluang sektor pariwisata di daerah untuk beroperasi.

Seperti objek wisata warisan sejarah yakni Keraton Kasepuhan dan Gua Sunyaragi Cirebon yang tutup tiga bulan imbas Pandemi Covid-19 dan penerapan PSBB.

"Karena sudah new normal atau AKB dua objek wisata kami buka kembali," kata Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat, Selasa (2/6/2020).

Sultan Arief menyebutkan, Keraton Kasepuhan dan Gua Sunyaragi mulai dibuka sejak 30 Mei 2020. Tak hanya itu, Museum Pusaka Keraton Kasepuhan dan Komplek Makam Sunan Gunung Jati juga mulai dibuka.

Namun, kata dia, tempat wisata yang menjadi ikon Cirebon ini akan memberlakukan aturan baru, yakni, penerapan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah.

"Jadi wisatawan wajib menggunakan masker dan membawa hand sanitizer di tempat wisata kami," kata dia.

Sultan Arief mengaku sudah menyiapkan hand sanitizer di sejumlah titik objek wisata yang dibuka, seperti pintu masuk loket, serta tempat cuci tangan yang tersedia di lokasi wisata.

Penerapan new normal di kawasan wisata tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19 di Cirebon.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dongkrak Perekonomian

Dia juga memperkirakan, pengunjung yang datang pada awal pembukaan objek wisata dari kalangan lokal. "Karena di beberapa daerah luar Cirebon masih ada yang menerapkan PSBB," kata dia.

Pada pembukaan objek wisata ini, Keraton Kasepuhan belum bisa menargetkan jumlah pengunjung. Sultan Arief mengaku, kebijakan PSBB menjadi salah satu faktor masyarakat tidak boleh keluar sembarangan.

"Masih banyak yang di rumah saja jadi kami buka tidak menargetkan jumlah pengunjung dulu," ujar dia.

Sultan Arief berharap, dibukanya tempat wisata ikonik Cirebon ini dapat menghidupkan kembali sektor pendukung ekonomi pariwisata lainnya, seperti penjualan suvenir, tempat makan hingga menghidupkan kembali geliat hotel yang sepi terdampak covid-19.

"Mudah-mudahan dapat mengangkat ekonomi masyarakat yang sudah lama tutup karena covid-19," harap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.