Sukses

Angka Kehamilan Tinggi Selama Pandemi, Gubernur Babel: Pakai Alat Kontrasepsi

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menganggap kebijakan di rumah saja membuat jumlah ibu hamil meningkat.

Liputan6.com, Bangka Belitung - Dianggap rentan terpapar virus corona (Covid-19), Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengimbau para ibu untuk menunda kehamilan selama pandemi Covid-19.

"Kami berharap para ibu-ibu ini untuk selalu menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama pendemi Covid-19 ini," katanya, rabu (27/5/2020).

Ia mengatakan menunda kehamilan juga menekan ledakan jumlah penduduk selama pandemi Covid-19. Apalagi Bangka Belitung sudah berada zona merah tingkat kehamilan yang tinggi, karena kebijakan pembatasan keluar rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Kebijakan bekerja di rumah ini berdampak terhadap peningkatan kehamilan," ujarnya.

Terkait dengan video tentang seorang pegawai Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang viral di dunia maya, Gubernur Erzaldi Rosman memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pegawai tersebut.

"Kami berharap dengan apresiasi ini dapat melakukan KIE yang lebih baik dan luas, sehingga program KB dari BKKBN ini dapat dikenal oleh masyarakat luas tidak hanya di Bangka Belitung tetapi juga di Indonesia," katanya.

Analis Hubungan Antar Keluarga dan Bina Lini Lapangan Perwakilan BKKBN Bangka Belitung, Tomi Sah, melalui media sosial mengimbau masyarakat menunda kehamilan terlebih dahulu, terutama di tengah pandemi Covid-19.

"Ibu-ibu kami dari perwakilan BKKBN Provinsi Bangka Belitung dan Puskesmas Kecamatan Bakam ingin mengimbau kepada masyarakat Bakam. Jangan hamil dulu di masa pandemi Covid-19," katanya.

Ia juga mengingatkan, para ibu yang usia kehamilan muda rawan banyak keluhan, daya tahan turun, mual, muntah, dan mudah terserang virus.

"Tunda hamil dulu, kawin boleh nikah boleh, hamil jangan. Bapak-bapaknya tahan dulu, boleh nikah, boleh kawin asal pakai kontrasepsi," ujar Tomi Sah dalam video yang viral itu.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.