Sukses

Membongkar Jaringan Narkoba Asal Timur Tengah, Hampir 1 Ton Sabu-Sabu Diamankan

Kedua pelaku bertemu di Yaman tahun 2000, 2006 bertemu di Dubai.

Liputan6.com, Banten - Sabu seberat 821 kilogram diamankan dari sebuah ruko yang berlokasi di RT 01 RW 03, Kampung Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.

Penggrebekkan sabu nyaris satu ton itu terjadi Jumat malam, 22 Mei 2020 sekitar pukul 18.30 WIB.

Di ruko berwarna cokelat itu, sabu yang bisa merusak sekitar 3,2 juta generasi penerus bangsa berhasil digagalkan peredarannya.

"Pengungkapan jaringan narkotika Internasional Timur Tengah, yang semalam kita ungkap pukul 18.30 WIB, dengan sabu seberat 821 Kg," kata Kabareskrim, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo di lokasi, Sabtu (23/05/2020).

Sigit menceritakan, bahwa proses pengungkapan dengan melakukan penyelidikan enam bulan lalu. Saat itu, tim Bareskrim Polri mengamankan Anak Buah Kapal (ABK) dan kapalnya di sebuah pantai, namun tidak menemukan sabu.

Penyelidikan terus berlanjut, hingga menangkap tiga tersangka.

Proses terus dikembangkan, hingga akhirnya pada Jumat, 22 Mei 2020 sekitar pukul 18.30 WIB, sabu seberat 821 kg, yang dibungkus dalam kemasan taperware ada 491 box, plastik bening ada 146, lakban kuning 92, dan lakban cokelat ada 88 bungkus.

"Kita mendapatkan info bahwa jaringan Timur Tengah akan melakukan transaksi, sehingga kita dapati target yang tinggal di wilayah Jakarta. Dilakukan penyelidikan dan pembuntutan, target dua orang semalam, sedang memindahkan sabu ke kotak yang sudah disiapkan, anggota tim melakukan penyergapan," terangnya.

Pelaku yang ditangkap ada dua orang, yakni BA warga Pakistan dan AS warga negara Yaman. Keduanya pertama kali bertemu dan berkenalan di Yaman tahun 2000. Kemudian bertemu lagi di Dubai tahun 2006 untuk urusan dagang rempah-rempah.

Hingga akhirnya mereka sepakat untuk melakukan jual beli atau mengedarkan narkoba jenis sabu ke Indonesia. Ibu Kota Banten di jadikan gudang oleh mereka untuk menyimpan barang haram tersebut.

"Kedua pelaku bertemu di Yaman tahun 2000, 2006 bertemu di Dubai. Barang (sabu) baru masuk dua Minggu lalu. (Melibatkan WNI) sedang kita kembangkan," jelasnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.