Sukses

Saat Keluh Kesah Warga Kranji Bekasi di Tengah Pandemi Terobati Uluran Tangan BMI

Banyak pendatang yang belum menerima bansos lantaran tak memiliki KTP Bekasi. Akibatnya, mereka pun tidak terdata sehingga tidak mendapat bantuan sembako.

Liputan6.com, Bekasi - Warga Kota Bekasi, Jawa Barat, dikabarkan banyak yang belum menerima bantuan sosial (bansos) penanggulangan Covid-19 dari pemerintah daerah. Memang, kebanyakan dari mereka merupakan warga pendatang yang belum masuk dalam pendataan penerima bantuan.

Seperti di Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Banyak pendatang yang belum menerima bansos lantaran tak memiliki KTP Bekasi. Akibatnya, mereka pun tidak terdata sehingga tidak mendapat bantuan sembako.

Pihak berwenang setempat mengaku tak bisa berbuat banyak terkait masalah ini, dikarenakan syarat mutlak untuk penerima bansos harus ber-KTP Kota Bekasi.

"Di sini ada 4 RT, baru sebagian yang dapat (bansos) dari provinsi, kota maupun pusat. Yang belum dapat itu ber-KTP luar Kota Bekasi. Kita juga bingung untuk ngadunya," kata Sekretaris RW 14 Kranji, Bekasi Barat, Febrian Saputra kepada Liputan6.com, Selasa (19/5/2020).

Menurut dia, banyak warga yang sudah terkena PHK sejak Kota Bekasi berstatus zona merah Covid-19. Hal ini membuat perekonomian warga terus merosot, dan semakin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kebetulan warga saya juga banyak pengontrak yang sudah di PHK dari kerjaannya. Mungkin saat ini kebutuhan hidup hanya dari bantuan itu," ungkapnya.

Karena itu, Febrian pun sangat senang dan menyambut baik bansos yang diberikan pihak-pihak lain, yang memang diperuntukkan bagi warga yang belum menerima bantuan sembako. Bantuan tersebut diakui sangat membantu hidup warga di tengah kesulitan ekonomi.

"Alhamdulillah juga ada yang mau bantu memberikan bansos buat warga saya. Mereka menerimanya dengan senang dan gembira," ujarnya.

Febrian hanya bisa berharap pandemi Covid-19 bisa segera berlalu, agar masyarakat bisa bekerja dan beraktivitas kembali untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Harapan saya semoga wabah pandemi Covid-19 ini segera berakhir," tandasnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BMI Turun Tangan

Sementara itu, bantuan berupa 300 paket sembako disebar di 4 RW di Kelurahan Kranji. Sembako dikhususkan bagi warga terdampak Covid-19 yang belum tersentuh bansos dari pemerintah.

"Ada 16 RW di Kelurahan Kranji dari pusat, provinsi atau daerah ada saja yang belum mendapat bansos. Kita baru turun ke 4 RW dan berikan (sembako) secara door to door," kata Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Bekasi, Gilang Esa Mohamad.

Menurutnya, pemberian bansos yang tidak merata dikarenakan pendataan masih mengacu pada data yang lama, sehingga tidak terupdate sebagimana semestinya.

"Karena data yang ada tidak terstruktur dengan baik. Ada yang sudah meninggal, datanya masuk. Ada yang sudah pindah, datanya ada. Ini yang menjadi kendala di bawah itu," paparnya.

Gilang berharap bantuan yang diberikan bisa sedikit meringankan beban warga terhadap kebutuhan hidup yang sulit didapat di tengah pandemi saat ini.

"Tentunya semoga bermanfaat dan bisa meringankan beban warga di sini," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.