Sukses

Pasien Tak Jujur, 38 Tenaga Medis Sulut Tertular Covid-19

Terkait makin meningkatnya jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19, Dandel mengatakan, pihaknya mengambil sejumlah langkah penting.

Liputan6.com, Manado - Sejak kasus positif Covid-19 di Sulut yang menimpa salah seorang dokter pada akhir Maret 2020 silam, pasien dari tenaga kesehatan terus bertambah. Hingga Minggu (18/5/2020) terdata ada 38 tenaga medis yang terpapar Covid-19.

“Penyebabnya justru banyak terpapar ketika melaksanakan pelayanan bukan di ruang Covid-19,” ungkap Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven Dandel.

Dia mengungkapkan, para tenaga medis itu bekerja di unit lain atau yang tidak terkait langsung dengan Covid-19. Hal itu mengindikasikan bahwa banyak pasien yang masuk ke rumah sakit, namun tidak menceritakan detail riwayat penyakitnya.

“Ini yang membuat banyak teman sejawat kami terpapar,” ucapnya.

Dandel mengatakan, selain terpapar di fasilitas kesehatan (Fakses) seperti rumah sakit, ada juga sejumlah dokter dan tenaga medis yang terpapar Covid-19 di tempat praktek pribadi.

“Untuk kasus lainnya masih kita selidiki lebih lanjut,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Sulut ini.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Penangananan oleh Dinkes Sulut

Terkait makin meningkatnya jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19, Dandel mengatakan, pihaknya mengambil sejumlah langkah penting.

“Antara lain menyampaikan surat edaran ke seluruh Faskes untuk memperkuat proses triase atau penanganan sejak awal pasien masuk,” ujarnya.

Proses itu harus dilakukan secara hati-hati, dan teliti, termasuk saat dirawat di ruang yang tidak terkait Covid-19.

“Hal ini agar tidak membahayakan tenaga medis yang menangani,” tandasnya.

Selain itu, Dandel juga mengingatkan agar tenaga medis memperhatikan prosedur pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja.

“Terutama dalam proses membuka APD ini harus diperhatikan dengan baik,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, 36 tenaga medis itu terdiri dari 8 dokter, 24 perawat, dan 6 tenaga medis lainnya seperti medical record, apoteker, dan lainnya.

“Empat dokter dan dua perawat dinyatakan sembuh, sedangkan yang lainnya masih dalam perawatan,” ungkapnya.

Tingginya penularan Covid-19 di kalangan tenaga medis membuat Gugus Tugas Covid-19 menetapkan dua klaster penyebaran yaitu Klaster Faskes A Manado, dan Klaster Faskes B Manado.

“Ini dua dari 12 klaster aktif penyebaran Covid-19, selain Klaster Gowa dan Klaster Pasar Pinasungkulan,” ujarnya memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.