Sukses

Suasana Syahdu Penjemputan Santri Pasien Covid-19 di Polman

Pasien positif Covid-19 itu adalah NA (22) seorang santri yang masuk dalam Klaster Temboro. Dia sempat melantunkan doa untuk keluarga, tetangga, dan para petugas yang menjemputnya.

Liputan6.com, Polman - Suasana haru menyelimuti proses penjemputan pasien positif Covid-19 di Dusun Bajoe, Desa Rea, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Pasien itu adalah NA (22) seorang santri yang masuk dalam Klaster Temboro.

Sesaat sebelum meninggalkan kediamannya menuju mobil ambulans yang disiapkan gugus tugas untuk menjemputnya. NA menyempatkan diri untuk melantunkan zikir dan doa kepada Sang Pencipta.

Yang membuat terenyuh dalam doa yang dipanjatkan, NA terlebih dahulu mendoakan keluarga dan masyarakat yang ada di lingkungannya, serta para petugas kesehatan yang menjemputnya. Dia ingin mereka semua tetap sehat walafiat dan dalam perlindungan Sang Pencipta. Setelah itu, barulah ia mendoakan dirinya.

Mendengar lantunan doa tulus NA itu, keluarga, tim gugus tugas, dan warga yang ada di lokasi tak kuasa menahan haru, bahkan sebagian dari mereka meneteskan air mata, apa lagi saat NA naik ambulans yang perlahan berjalan menjauh dari kediamannya.

"Tetap semangat Nak, ini cobaan, semoga cepat sembuh," teriak warga sembari melambaikan tangan tanda memberi semangat kepada NA.

Kepala Desa Rea Saifullah berharap, NA segera diberikan kesembuhan dari virus yang bersemayam di dalam tubuhnya. Penjemputan NA juga sebagai tindak lanjut atas keresahan masyarakat, karena sejak dinyatakan positif 9 Mei lalu, ia belum dijemput oleh gugus tugas untuk karantina.

"Kita selaku pemerintah berupaya bagaimana caranya melakukan yang terbaik dalam menangani Covid-19 ini. Kami berharap agar virus ini segera berakhir dan kepada warga saya agar cepat sembuh dan bisa kembali berkumpul bersama keluarganya," kata Saifullah kepada Liputan6.com, Rabu (13/5/2020).

Sementara itu, Kepala Puskesmas Binuang Nurhayati mengatakan, NA akan dibawa ke RS Pratama Wonomulyo untuk menjalani karantina. Pihak puskesmas juga memberi dukungan kepada keluarga NA yang sudah berbesar hati untuk melepaskannya menjalani karantina.

"Pihak keluarga sangat mendukung, menerima dan berbesar hati, karena mereka sudah diberi pemahaman oleh pihak puskesmas. Saya kira, kita punya keyakinan bahwa doa itu sangat menunjang dalam kehidupan kita, selain berusaha tentunya," kata Nurhayati.

Lanjut Nurhayati, maskipun ia belum bisa memastikan berapa lama NA akan menjalani masa karantina hingga sembuh. Namun yang pasti, ia mengajak semua pihak untuk selalu mendoakan NA agar segera diberi kesembuhan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.