Sukses

Manusia Karung Mulai Serbu Kota Bandung

Manusia karung mulai banyak bermunculan di Kota Bandung, beberapa di antaranya adalah orang-orang yang terdampak Covid-19.

Bandung - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia tidak menyurutkan manusia karung untuk mengais rezeki menjelang hari raya. Di Bandung misalnya, manusia karung mulai banyak ditemukan di sudut-sudut kota, antara lain di Jalan Siliwangi, Jalan Tamansari, sekitaran Gasibu, Gedung Sate dan Masjid Istiqomah, hingga di sepanjang Jalan Martadinata. Mereka mengemis dengan membawa karung berharap derma dan pembagian sembako.

Petugas parkir sebuah rumah makan di dekat Masjid Istiqomah, Hendi seperti dikutip laman Ayobandung menyebut, jumlah pengemis berkarung itu malah semakin ramai di masa pandemi Covid-19. Di tahun sebelumnya, pengemis yang membawa karung adalah mereka yang sehari-harinya memang bekerja sebagai pemulung di sekitar area tersebut, dan menanti derma di sore hari. Tahun ini, banyak dari mereka berasal yang merupakan pedagang kecil terdampak Covid-19.

"Saya juga enggak kenal mereka siapa, kalau yang biasa di sini (pemulung) saya tahu, jadi bisa membedakan," ungkap Hendi.

Dia menyebutkan, para pemulung di sekitaran Masjid Istiqomah tersebut justru saat ini terpaksa "pindah lapak" karena kedatangan para pendatang baru tersebut. Di siang hingga sore hari, Hendi menyebut cukup banyak warga yang berkeliling memberi sumbangan.

"Banyak yang ngasih, kalau ada mobil yang ngasih, teman-temannya lari-lari nyamperin. Kalau sumbangannya sudah banyak, suka pada nitip ke sini (pos jaga)," ungkapnya. Informasi yang dihimpun, sembako yang berhasil dikumpulkan manusia karung kerap dijual kembali.

Er (40), salah satu manusia karung asal Padalarang mengaku dirinya terpaksa menjadi manusia karung lantaran usahanya berjualan rokok dan kopi di Taman Alun-Alun Bandung mogok akibat pandemi Covid-19, akibatnya dia kehilangan pemasukan.

"Sudah dua bulan tidak jualan karena Corona. Kalau diam di sini baru sekitar seminggu lalu," ungkapnya saat ditemui di sekitaran Jalan Hayam Wuruk.

Sejak pagi dirinya berangkat dari Padalarang menggunakan angkutan kota. Dirinya mengaku, dalam sehari bisa menerima sejumlah bantuan, kebanyakan berupa nasi bungkus.

Baca juga berita Ayobandung lainnya di sini.

 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.