Sukses

Ketika Punakawan Turun Tangan, Pelipur Lara Saat PSBB di Cirebon

Banyak cara lebih humanis dilakukan pemerintah dalam upaya menegakkan peraturan terkait PSBB yang diterapkan Pemprov Jabar.

Liputan6.com, Cirebon - Tiga tokoh pewayangan mendadak hadir di tengah situasi pandemi dan PSBB Kota Cirebon. Mereka adalah Petruk, Gareng, dan Semar.

Ketiga tokoh punakawan tersebut berkeliling mendatangi warga maupun pedagang yang masih berjualan di tengah PSBB.

Kedatangan mereka bukan sekedar menghibur, melainkan memberi imbauan agar menaati aturan PSBB. Dari pantuan di lapangan, para punakawan tersebut turut mendukung pemerintah menerapkan PSBB.

"Hasil evaluasi dari hari pertama masih banyak masyarakat tidak mengikuti aturan PSBB dan jadilah Punakawan sebagai solusi untuk media sosialisasi," ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Ma'ruf Nuryasa, Selasa (12/5/2020).

Kehadiran Punakawan sebagai bagian dari inovasi Pemkot Cirebon dalam sosialisasi pelaksanaan PSBB. Dalam cerita pewayangan, Punakawan merupakan tokoh pengawal raja pada zaman dahulu.

Menurut dia, kehadiran Punakawan tersebut dianggap efektif dalam menerapkan sosialisasi PSBB. Sosok punawakan tersebut, kata dia, dapat diterima oleh khalayak masyarakat.

"Mereka kami ajak untuk membantu memberitahu masyarakat agar menutup tokonya. Kecuali toko yang diatur dalam peraturan Kemenkes terkait PSBB seperti sembako, apotek," sebut Ma'ruf.

Uniknya, dalam ketiga punakawan tersebut turut mengikuti protokol covid-19. Mereka menggunakan masker dan membawa selebaran berisi tentang aturan PSBB.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melawan Kesedihan

Baik Petruk, Gareng, dan Semar kompak mengimbau sejumlah pedagang atau pemilik toko yang masih buka untuk menutup tokonya.

Kehadiran punakawan tersebut disambut baik oleh pemilik toko dan menyatakan bersedia menutup toko mereka.

"Targetnya memang tutup semua dan hanya 30 persen warga yang beraktivitas di Kota Cirebon selama PSBB. Sementara 70 persennya beraktivitas dari rumah," sebut dia.

Tak hanya respon baik dari para pemilik toko, kedatangan punakawan tersebut membuat anak-anak tertarik. Para anak-anak banyak yang datang untuk melihat aksi para punakawan itu.

Ma'ruf menjelaskan, tokoh punakawan digunakan untuk sosialisasi PSBB karena memiliki filosofi yang dianggap tepat. Punakawan merupakan tokoh penghibur di tengah kesedihan.

Dia mengatakan, punakawan merupakan tokoh yang selalu ada di tengah orang bersedih. Oleh karena itu, kehadiran sosok punakawan juga menjadi semangat untuk warga Kota Cirebon melawan covid-19.

"Punakawan itu kan artinya berteman dengan kesedihan ketika kita menganggap pandemi ini kesedihan maka mari kita bersatu bersama melawan pandemi dengan menaati aturan," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.