Sukses

Diduga Kelaparan, Tukang Becak Meninggal Mendadak di Emper Toko di Purwokerto

SW sehari-hari beraktivitas mengayuh becak. Terkadang, juga jalan-jalan sendiri ke beberapa lokasi di wilayah Purwokerto

Liputan6.com, Purwokerto - Belakangan, sejak pandemi Covid-19, Purwokerto memang lebih lengang dari biasanya. Banyak hal tak terduga yang terjadi pada masa pandemi ini, misalnya kisah orang yang meninggal mendadak.

Akhmad Supriyono (37), Satpam di sebuah dealer mobil di mendapati seorang meninggal dunia di emper toko di Jalan Gerilya, Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Minggu (10/5/2020), sekitar pukul 09.40 WIB.

Mendapati seseorang meninggal mendadak di emper toko, Supriyono pun melapor ke kepolisian terdekat. Bersamaan dengan itu, relawan Pramuka Peduli dan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas juga meluncur ke lokasi.

Belakangan diketahui, jenazah yang ia temukan di emper toko itu adalah seorang tukang becak. Dia adalah SW (66), warga Jalan pramuka RT 02/4 Kelurahan Purwokerto Kulin, Kecamatan Purwokerto Selatan.

“Atas seizin Petugas Polsek Purwokerto Selatan, Tim PRAMUKA Peduli mengecek identitas di dompet saku celana. Setelah diperiksa di dalam dompet berisi Uang Rp50 ribu, kartu Alfmart dan KTP,” kata Komandan Tagana Banyumas, Heriana Ady Chandra.

Petugas lantas menghubungi keluarganya. Dan keluarga membenarkan bahwa orang yang meninggal dunia di emper toko tersebut benar SW.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Jenazah oleh Petugas Ber-APD Lengkap

Keterangan pihak keluarga, SW sehari-hari beraktivitas mengayuh becak. Terkadang, juga jalan-jalan sendiri ke beberapa lokasi di wilayah Purwokerto.

Menurut Heriana, Tim Inafis Polresta Banyumas dan dokter dari Puskesmas Purwokerto Selatan memeriksa jenazah. Petugas tak menemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasaan lainnya. Ada dugaan, SW meninggal dunia lantaran sakit dan kelaparan.

Petugas lantas mengevakuasi jenahah tersebut dengan alat pelindung diri (APD) lengkap. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan korban terpapar Covid-19.

“Jenazah murni meninggal karena sakit, dimungkinkan karena diare, dehidrasi dan kurang makan,” kata Heriana.

Jenazah lantas dibawa ke RSUD Margono Soekardjo Purwokerto untuk disucikan dan dikafani. Kemudian jenazah di makamkan di TPU Kelurahan Purwokerto Kulon, Kecamatan Purwokerto Selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.