Sukses

Pelajaran Penting dari Klaster Toko Grosir Indogrosir di Yogyakarta untuk Pengusaha Retail dan Jasa

Ada hal yang bisa dijadikan pelajaran dari kasus penularan Corona Covid-19 di toko grosir Indogrosir Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ada hal yang bisa dijadikan pelajaran dari kasus penularan Corona Covid-19 di toko grosir Indogrosir Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Berawal dari satu karyawan bagian kasir pingsan di tempat kerja dan terkonfirmasi positif Corona Covid-19 pada awal Mei lalu.

Penelusuran berlanjut, lebih dari 300 karyawan mengikuti tes cepat atau rapid test dan menghasilkan 57 karyawan reaktif. Mereka yang reaktif pun sampai saat ini masih menunggu hasil dari uji seka atau swab test.

Penularan lebih dari satu orang dalam satu waktu dan tempat itu membuat toko grosir Indogrosir menjadi klaster keempat penularan Corona Covid-19 di DI Yogyakarta. Tidak hanya itu, kejadian ini juga membuat operasional toko grosir ini ditutup sementara oleh Pemkab Sleman.

“Kejadian ini bisa dijadikan contoh oleh pelaku usaha retail atau jasa yang usahanya menimbulkan kerumunan masyarakat,” ujar Riris Andono Ahmad, Koordinator Tim Respons Cepat Covid-19 UGM dalam jumpa pers Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DI Yogyakarta, Jumat (8/5/2020).

Ia menuturkan pelajaran dari toko grosir Indogrosir di DI Yogyakarta ini adalah pelaku bisnis masih bisa melakukan usahanya, namun perlu protokol pencegahan penyebaran Corona Covid-19 yang diterapkan secara konsisten. Protokol ini diperlukan untuk menentukan apakah usaha bisa berlanjut atau tidak (ditutup sementara)

Menurut Doni, pelaku usaha, seperti toko grosir, dan lainnya, harus memiliki protokol pencegahan infeksi yang memadai, seperti menyediakan fasilitas cuci tangan serta melakukan pembatasan pengunjung dan jarak per satuan waktu. Jika hal ini dilakukan, maka cara ini bisa memastikan tempat usaha tidak menjadi sarana penularan Corona Covid-19.

“Saat ini kita hidup berdampingan dengan Corona Covid-19, jadi siapa pun kita, termasuk pelaku bisnis perlu beradaptasi dengan hal ini, sehingga tidak ada penularan yang tinggi dan mengganggu kegiatan sosial dan ekonomi,” ucap Doni.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.